Pengertian Jadwal Keaksaraan Fungsional
Keaksaraan fungsional merupakan suatu pendekatan atau cara untuk membuatkan kemampuan seseorang dalam menguasai dan memakai keterampilan menulis, membaca, berhitung, mengamati, dan menganalisa yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari serta memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya (Buku Pedoman tutor KF, 1998:2).
Untuk memahami pengertian keaksaraan fungsional secara integral dan komprehensif, perlu memahami beberapa istilah yang terkait dengan aktivitas keaksaraan fungsional yaitu:
Untuk memahami pengertian keaksaraan fungsional secara integral dan komprehensif, perlu memahami beberapa istilah yang terkait dengan aktivitas keaksaraan fungsional yaitu:
- buta abjad murni, yaitu penduduk yang sama sekali tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan sistem keaksaraan apapun juga;
- buta aksara, untuk konteks Indonesia yaitu buta abjad diasumsikan sebagai buta bahasa Indonesia, dan buta pengetahuan dasar;
- Melek aksara, ditafsirkan sebagai melek abjad latih dan angka arab, melek bahasa Indonesi, dan pengetahuan dasar; dan
- keaksaraan fungsional.
Tujuan Program Keaksaraan Fungsional
Dalam buku Pedoman Tutor Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional tujuan aktivitas keaksaraan fungsional yaitu diharapkan penerima didik untuk :
1. bisa meningkatkan pengetahuan membaca, menulis dan berhitung serta keterampilan fungsional untuk meningkatkan taraf hidupnya;
2. menggali potensi dan sumber-sumber kehidupan yang ada dilingkungan sekitar penerima didik, untuk memecahkan problem keaksaraan.
Sedangkan dalam buku penyelenggaaraan Program Keaksaraan Fungsional (2005: 8-9) tujuan aktivitas Keaksaraan Fungsional yaitu dalam rangka memenuhi amanat konstitusi supaya semua warga negara buta abjad mempunyai kemampuan dasar baca-tulis-hitung, sehingga bisa :
1. membuka wawasan untuk mencari sumber-sumber kehdidupannya;
2. melaksanakan kehidupan sehari-hari secara efektif dan efesien
3. mengunjungi dan berguru pada forum yang diperlukan
4. memecahkan problem keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari;
5. mengenal, mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikapa pembaharuan untuk meningkatkan mutu dan taraf hidupnya serta ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Prinsip Penyelenggaraan Program Keaksaraan Fungsional
Penyelenggaraan aktivitas keaksaraan fungsional memakai empat prinsip utama yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Konteks lokal, artinya kegiatan berguru mengajar yang dilaksanakan, menurut pada minat dan kebutuhan penerima didik, serta potensi yang ada disekitarnya. Kontek lokal mengacu pada konteks sosial lokal dan kebutuhan khusus di setiap penerima didik dan masyarakat sekitarnya. Tutor bersama penerima didik melaksanakan observasi lingkungan sekitar untuk mencari dan mengumpulkan informasi untuk pengelolaan kegiatan pembelajaran. Observasi lingkungan bertujuan untuk mengidentifikasi minat dan kebutuhan serta menemukan problem yang dihadapi mereka.
2. Desain lokal, tutor bersama penerima didik perlu merancang sendiri kegiatan belajarnya di kelompok berguru menurut minat, kebutuhan, masalah, kenyataan, dan potensi daerah penyelenggaraan aktivitas keaksaraan fungsional. Rancangan pembelajarannya bersifat fleksibel, gampang dimodifikasi, diganti, dan ditambah. Tutor bersama penerima didik merancang dan memutuskan kurikulum sendiri. Proses penyusunan didesain pembelajaran bisa dilakukan melalui diskusi antara tutor dengan penerima didik untuk menetapkan:
a. Pokok Bahasan yang ingin dipelajari dan tujuannya
b. Prioritas pokok bahasan yang diinginkan;
c. cara atau taktik pembelajaran yang akan digunakan
d. langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan, supaya tujuan pembelajaran tercapai
e. Jadwal kegiatan pembelajaran; dan
f. janji berguru dan mengajar.
3. Proses partisipatif, dilakukan dengan menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian penyelenggaraan aktivitas keaksaraan fungsional. Strategi partisipatif diimplementasikan dengan cara melibatkan semua pihak, termasuk tutor dan penerima didik aktif dalam setiap tahap kegiatan pembelajaran. Kegiatan partisipatif sanggup dilakukan oleh tutor dengan amemberikan stimulasi terhadap penerima didik untuk berdiskusi dengan cara menciptakan pertanyaan, melaksanakan wawancara wacana pengalaman penerima didik, menulis kisah lokal, menciptakan peta masalaha lingkungan, menciptakan gambar, dan sebagainya.
4. Fungsionalisasi hasil belajar, kriteria utama dalam memilih keberhasilan aktivitas keaksaraan fungsional yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan dan keterampilan setiap penerima didik dalam memanfaatkan dan memfungsikan keaksaraan atau hasil belajarnya dalam kegiatan sehari-hari sehingga mereka sanggup meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
Tolak Ukur Keberhasilan Program Keaksaraan Fungsional
Orientasi Program Keaksaraan fungsional yaitu membantu penerima didik supaya mempunyai kemampuan baca-tulis-hitung (calistung) dan membuatkan kemampuan fungsional yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam buku Penyelenggaraan Program Keaksaraan Fungsional, Direktoran Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Direktorat Jenderal Tenaga Teknis (200: 11) dikemukakan kemampuan penerima didik yang menjadi tolak ukur keberhasilan aktivitas keaksaraan fungsional meliputi:
1. Kemampuan funsional untuk keperluan individu
2. Kemampuan fungsional untuk membantu anak-anaknya
3. Kemampuan fungsional untuk aktualisasi diri
4. Kemampuan fungsional berkaitan dengan pekerjaan warga belajar
5. Kemampuan fungsional berkaitan dengan sosial kemasyarakatan
6. Kemampuan fungsional berkaitan dengan pendidikan
7. Kemampuan fungsional berkaitan dengan pengelolaan kelompok belajar; dan
8. Kemampuan fungsional berhitung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Pengelolaan Pembelajaran Keaksaraan fungsional
Pengelolaan atau pengaturan pembelajaran keaksaraan fungsional intinya ada dua macam yaitu: pengelolaan edukatif, merupakan kegiatan penataan persiapan, pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan penilaian, dan pengelolaan administratif. Sedangkan prinsip pengelolaan pembelajaraan keaksaraan fungsional adalah:
a. menyeluruh terhadap aspek pengelolaan edukatif dan administratif
b. mempunyai nilai yang berarti
c. Konsisten dan berkesinambungan
d. dilaksanakan secara partisipatif; dan
e. menumbuhkan perilaku inisiatif dan kreatif untuk mempercepat pencapaian tujuan simpulan pembelajaran.
Ada tiga proses pengelolaan pembelajaran keaksaraan fungsional sebagai berikut :
1. Persiapan Pembelajaran
a. Identifikasi kemampuan awal keaksaraan calon penerima didik, sekaligus menjaring kebutuhan berguru dan potensi pendukungnya.
b. Mengelompokan calon penerima didik
c. Mengelompokan kebutuhan berguru apa yang paling dibutuhnkan menurut potensi yang ada
d. Penyusunan aktivitas belajar.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah pembelajaran
a. Pelajari kembali SAP yang telah disusun
b. Mengabsen penerima didik
c. Pembelajaran dilakukan tahap demi tahap
d. Mencatat perkembangan calistung penerima didik
e. Melakukan penilaian setiap simpulan pembelajaran
3. Administrasi Pembelajaran
Administrasi pembelajaran mencakup manajemen yang mendukung proses berguru mengajar dan kegiatan aktivitas pendukung keaksaraan fungsional yaitu :
- Administras Peserta didik, daftar kecakapan awalnya, perkembangan diisi setiap pertemuan
- catatan harian, dan buku kamus peseta didik.
- Administrasi tutor, matrik gagasan pembelajaran, aktivitas pembelajaran seluruh topik, janji pembelajaran, satuan aktivitas pembelajaran, absensi, dan buku penilaian hasil berguru peseta didik.
- Administrasi lainnya, hasil karya penerima didik menyerupai korang dinding, poster abjad, dan lain-lain.
Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian yaitu upaya seksama untuk mengumpulkan, menyusun dan mengolah fakta, data dan informasi untuk menyimpulkan harga, nilai, kegunaan, dan kinerja mengenai sesuatu. Penilaian standar kompetensi bagi penerima didik mencakup dua bentuk penilaian, yaitu:
- tes, bentuk tes yaitu need assessment, tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif; dan
- nontes, penilaian nontes berupa penilaian perilaku dan kemampuan motorik, maka penilaiannya dilakukan dengan pengamatan (Diktentis 2005: 8).
Pengelolaan penilaian pembelajaran difokuskan pada alur proses:
- Pengelolaan penilaian sebelum atau awal pembelajaran
- Pengelolaan penilaian selama proses pembelajaran; dan
- Pengelolaan penilaian simpulan pembelajaran.
0 Response to "Pengertian Jadwal Keaksaraan Fungsional"
Post a Comment