Pengertian Dan Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional
Kata tradisional berasal dari kata tradisi yang secara etimologis istilah ini berasal dari kata latin "traditum" yang artinya diteruskan (transmitted) dari masa kemudian ke masa sekarang. Masyarakat tradisional yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang teguh susila istiadatnya. Pada umumnya masyarakat tradisional adalam masyarakat yang mempunyai pandangan bahwa melakukan warisan nenek moyangnya yang berupa nilai-nilai hidup, norma, harapan, cita-cita, merupakan kewajiban, kebutuhan, dan kebanggaan. Melaksanakan tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan masyarakat, namun sebaliknya melanggar tradisi berarti sanggup merusak keharmonisan masyarakat.
Maka dari itu masyarakat tradisional cenderung bersikap tertutup dan menaruh curiga terhadap unsur-unsur budaya asing, alasannya dianggap sanggup merusak keharmonisan kekerabatan diantara sesama warga masyarakat. Adanya pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku akan menerima reaksi keras dari anggota masyarakat alasannya kontrol sosial sesama warga masyarakatnya sangat kuat. Masyarakat tradisional cenderung bersikap primordial sehingga pabila terjadi pelanggaran terhadap tradisi akan menerima hukuman dan pengucilan sempai dengan pengusiran. Sanksi bagi masyarakat tradisional tidak hanya berupa eksekusi fisik, tetapi juga eksekusi batin alasannya rasa ketergantungan antara anggota masyarakat kuat.
Masyarakat tradisional pada umumnya tinggal di kawasan yang terisolir sehingga masyarakatnya sanggup mempertahankan kebudayaannya dari efek budaya luar, ibarat tinggal di desa-desa sehingga ada yang menganggap masyarakat tradisional identik dengan masyarakat desa. Pandangan ini tidak seluruhnya benar alasannya cerdik balig cukup akal ini banyak masyarakat desa yang telah maju (modern) dan pengertian desa menunjuk pada kriteria wilayah, bukan pada perilaku semata.
Masyarakat tradisional kadang kala diartikan sebagai masyarakat primitif yaitu masyarakat dengan penguasaan teknologi yang masih rendah. Namun kenyataanya masyarakat tradisional ibarat di Jepang dan Inggris telah mempunyai teknologi yang tinggi namun masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Demikian juga beberapa etnis di Indonesia, di satu pihak mereka telah hidup dengan teknologi maju (modern) namun dilain pihak mereka masih memegang teguh tradisinya. Kaprikornus ukuran masyarakat tradisional identik dengan masyarakat primitif kurang tepat.
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain :
- Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga kekerabatan antar warga masyarakat cukup kuat
- Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin mata pencahariannya
- memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi)
- Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
- Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
- Mobilitas sosialnya relatif rendah alasannya mereka sudah puas pada sesuatu yang telah dimilikinya.
- Hubungan emosional dengan alam tempat asal ajakan (kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga insan harus tunduk kepadanya.
- Sikap religius sangat besar lengan berkuasa yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadi dogma (agama) sangat kuat.
0 Response to "Pengertian Dan Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional"
Post a Comment