Pengertian Dan Konsep Tqm (Total Quality Management)
Warga mencar ilmu dan siswa sekalian, dalam pembahasan kita ihwal administrasi dan ekonomi berikut ini, kegiatan kita berorientasi pada peningkatan kualitas penyelenggaraan dan administrasi forum atau perusahaan. Ketika kalian sudah tamat sekolah dan kejar, dan telah memasuki dunia kerja dengan posisi tertentu, maka sangat perlu untuk melaksanakan kegiatan managerial yang baik. Sebuah konsep administrasi yang mumpuni harus dimiliki oleh seorang pemimpin perusahaan dan lembaga. Berikut konsep TQM, abreviasi untuk “total quality management”, dipakai untuk merujuk kepada konsep administrasi mutu terpadu Istilah utama yang terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM) ialah continous improvement (perbaikan terus-menerus) dan Quality improvement ( Perbaikan Mutu).
Sebagai upaya untuk mengelola perubahan dalam organisasi, ada beberapa slogan yang diungkapkan, yaitu “manajemen mutu terpadu”, “kepuasan pelanggan terpadu,” “kegagalan nol,” ”proses pengendalian statistik,” ”diagram Ishikawa,” dan “tim perbaikan mutu”. Semua slogan di atas menghadirkan filsafat mutu, program, dan teknik berbeda yang dipakai oleh banyak sekali organisasi bisnis, industri dan jasa dalam upaya pengembangan mutu. Oleh alasannya yaitu itu, administrasi mutu terpadu merupakan salah satu taktik administrasi untuk menjawab tantangan external suatu organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.
Para Ahli administrasi telah banyak mengemukakan pengertian TQM. Di sini dikemukakan beberapa saja sebagai kerangka kajian selanjutnya. Menurut Edward Sallis (1993:13) bahwa “Total Quality Management is a philosophy and a methodology which assist institutions to manage change and set their own agendas for dealing with the plethora of new external pressures.” Pendapat di atas menekankan pengertian bahwa administrasi mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu banyak sekali institusi, terutama industri dalam mengelola perubahan dan menyusun acara masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal.
Patricia Kovel-Jarboe (1993) mengutip Caffee dan Sherr menyatakan bahwa administrasi mutu terpadu yaitu suaru filosofi komprehensif ihwal kehidupan dan kehidupan dan kegiatan organisasi yang menekankan perbaikan berkelanjutan sebagai tujuan mendasar untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan. Adapun istilah yang bersamaan maknanya dengan TQM yaitu continous quality improvement (CQI) atau perbaikan mutu berkelanjutan.
TQM memfokuskan proses atau system pencapaian tujuan organisasi. Dengan dimulai dari proses perbaikan mutu, maka TQM diharapkan sanggup mengurangi peluang menciptakan kesalahan dalam menghasilkan produk, karenaproduk yang baik yaitu impian para pelanggan. Jadi, rancangan produk diproses sesuai dengan mekanisme dan teknik untuk mencapai impian pelanggan. Penggunaan metode ilmiah dalam menganalisis data dibutuhkan sekali untuk menuntaskan dilema dalam peningkatan mutu. Partisipasi semua pegawai digerakkan semoga mereka mempunyai motivasi dan kinerja yang tinggi dalam mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Disiplin TQM bermula dari teori statistik dan berkembang maju dalam sektor industri perjuangan dan operasi perusahaan, sebelum ilmu ini disesuaikan ke sektor pendidikan dan organisasi yang tidak bermotif keuntungan (Hackman dan Wageman dalam Haris 1995). ‘Orientasi pasar’ juga berasal dari pemasaran. Ada kekerabatan antara orientasi pasar dengan pandangan berasaskan sumber dalam proses persaingan bisnis (Kohli & Jaworski 1990 ; Webster 1994).
Pengertian mutu atau kualitas akan berlainan bagi setiap orang dan tergantung pada konteksnya. Mutu atau kualitas suatu barang pada umumnya diukur dengan tingkat kepuasan kon-suinen atau pelanggan. Seberapa besar kepuasan yang diperoleh pelanggan tergantung dari tingkat kecocokan penggunaan masmg-masing pelanggan. Seorang pengusaha membeli produk yang dipakai sebagai materi baku akan menyampaikan barang tersebut mempunyai kualitas baik kalau barang tersebut dirasa co-cok penggunaannya dan mempunyai kemampuan memproses saya menjadi barang jadi dengan biaya rendah dan sisa yang minimal, Seorang membeli barang jadi dengan impian barang-barang cacat bawaan dari pabrik sehingga tidak rugi mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut. Dengan demikian, pengertian kualitas meliputi kegiatan yang berkaitan dengan tercapainya kepuasan pemakai barang tersebut.
Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain atau rancangan dan kualitas kesesuaian atau kecocokan. Kualitas rancangan merupakan fungsi spesifikasi produk, sedang-kan kualitas kecocokan yaitu seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan oleh ran¬cangan itu.
Dari pengertian kualitas di atas bergotong-royong terdapat beberapa elemen sebagai berikut.
1. Kualitas yaitu perjuangan untuk memberi kepuasan bagi pe¬langgan.
2. Kualitas meliputi produk, jasa, proses dan lingkungannya.
3. Kualitas yang selalu berubah kondisinya (kondisi dinamis), ketika ini dianggap kualitas hari yang akan tiba kemungkinan dianggap tidak kualitas.
Perpaduan semua fungsi dari perusahaan yang dibangun menurut konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan pe¬ngertian serta kepuasan pelanggan inilah yang dinamakan Total Quality Management (TQM). TQM merupakan sistem administrasi yang mengangkat kualitas sebagai taktik perjuangan dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota or-ganisasi. Pengertian TQM lain menyebutkan bahwa TQM me-rupakan suatu pendekatan dalam menjalankan perjuangan yang men-coba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui per-baikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Kebermutuan dan Orientasi Kualitas
Mohr-Jackson (1998) menyatakan bahawa orientasi kualitas dan orientasi pasar yaitu saling melengkapi dan campuran kedua-duanya sanggup memperlihatkan pemberian ke arah pembaikan hasil perusahaan atau lembagi yang bersangkutan. Menurut Mohr-Jackson, penggabungan ini memperlihatkan manfaat kepada fungsi pemasaran kalau intensitas perhatian yang lebih besar diberikan pada penjagaan mutu, penggunaan TQM yaitu penting untuk menjayakan perlaksanaan konsep pemasaran untuk Perusahaan. Maka TQM dikatakan sanggup meningkatkan komunikasi dan kerjasama di antara pemasaran dan fungsi-fungsi lain dalam lembaga, termasuk juga fungsi operasi dan pengeluaran. Orientasi yang menitik beratkan pada kualitas melambangkan respons organisasi terhadap keadaan lingkungan yang dinamik yang menyatukan orientasi pengeluaran dengan orientasi pemasaran.
Sebagaimana dinyatakan tadi, fokus ‘infut dan output’ forum pendidikan sebagai salah satu dimensi orientasi bisnis menggambarkan pemfokusan relatifitas pada acara perjuangan pada ketika perlaksanaan taktik tertentu. Shiba, Graham dan Walden (1993) menyatakan bahwa konsep ‘penekanan organisasi’ dan ‘mementingkan pelanggan’ dalam membicarakan perlaksanaan TQM. Secara mendasar, hasil memfokuskan pada kepentingan pelanggan terhadap acara TQM. Aktiviti TQM ini mengutamakan rantai nilai yang berkait dengan pertukaran produk organisasi dengan pembeli yaitu kekerabatan di antara pengguna jasa dan lembaga, yang menjadi asas laba. Di antara fokus hasil dan produk, mengoptimumkan proses sasaran, mencapai keluasan pasar, dan meningkatkan nilai produk menjadi hal yang utama. Disamping mengeksploitasikan kelebihan tadi untuk memperbaiki hasil pendapatan (Reed et al.1996). Tindakan ini mencerminkan respon proaktif kepada faktor-faktor pemasaran yang dinamis. Tindakan ini juga sanggup memperlihatkan peluang dalam lingkungan untuk menekan dan mematok planning perjuangan untuk pasar yang menekankan pada kepentingan pelanggan (Day 1994).
Sebuah forum yang menjalankan konsep-konsep TQM dapan mengambil langkah-langkah menyerupai pemfokusan operasi atau pemfokusan pasar (fokus pelanggan) sebagai faktor yang dominan. Oleh kerana prinsip TQM itu sendiri menekankan kepuasan pelanggan, maka secara tersirat, perusahaan atau forum yang mengamalkan TQM akan memperlihatkan ciri-ciri tahap orientasi kepentingan pelanggan serta intensitas kebutuhan yang berubah-ubah. Ini bergantung kepada tujuan perlaksanaanTQM itu sendiri, serta jenis-jenis acara terkait yang dijalankan.
Meski pun forum yang menganuti TQM dan berorientasi pasar menekankan konsep kepentingan pelanggan sebagai falsafah pokok, namun mereka cenderung mengamalkan prinsip operasi dan alat-alat yang berbeda yang risikonya membawa kepada tahap orientasi pelanggan yang berbeda. Secara teoritis, falsafah TQM dan orientasi pasar yaitu ‘sama’ (Webster 1994). Maka, untuk lebih memudahkan perbincangan, pemfokusan ke atas operasi yang intens di forum yang mengamalkan TQM dianggap setara dengan perhatian yang rendah pada forum yang berorientasi pasar. Dalam kata lain, forum menekankan pada operasi yang cenderung kurang berorientasi kepentingan stake holder di pasar, karana kemampuan operasi yang dijalankan tidak semestinya memenuhi kepentingan pengguna produk yang merupakan syarat untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Maka, sebagian dari tanda-tanda tekanan pasar yang khusus mungkin diabaikan oleh perusahaan/ forum yang hanya mengamalkan TQM. Usaha untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang menjadi sifat lebih proaktif terhadap keperluan yang akan tiba dari pengguna produk/ jasa.
Sumber: Disarikan dari Berbagai sumber !
Referensi:
Ballantine, B. (1999). New forms of work organisation and productivity: A study prepared by business decisions limited for DGV of the european commission. diambil tanggal 1 April 2007 dari http://www.europa.eu.int/comm/employment_social/socdial/workorg/ewon/surveys/new-workorg_en.pdf
Burnham, John West. 1997. Managing quality in schools: Effective strategies for quality based school improvement. London: Prentice Hall.
Dale, B. G. 1996. Benchmarking on total quality management adoption: a positioning model. Benchmarking for Quality Management and Technology. 3:1, 28-37.
Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Productivity Commission. 2003. Productivity. Diambil tanggal 30 Oktober 2004 dari http://www.commission productivityprimer/html.
Sallis, Edwar. 2003. Total Quality Manajement in Education; Manajemen Mutu Terpadu. Yogyakarta: Andi Utama.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2002. Total Quality Manajement, Yogyakarta: Andi Utama.
0 Response to "Pengertian Dan Konsep Tqm (Total Quality Management)"
Post a Comment