Cap Jie Shio Dan Latar Belakang Historisnya

Visiuniversal---Dikisahkan pada jaman dahulu, ketika Sang Buddha hendak naik ke nirwana, dia memanggil seluruh hewan yang ada di bumi. Tapi yang tiba hanya 12 binatang, yaitu yang pertama ialah tikus, disusul kerbau, lalu macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan terakhir babi. Pada perkembangannya sejarah ke-12 belas hewan ini mewakili abjad dari 12 shio yang dikenal dalam penanggalan Cina kuno, atau yang biasa disebut Cap Jie Shio.

Selanjutnya penanggalan Cina kuno sendiri dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Huang Ti. Pada tahun ke-16 pemerintahannya (atau tahun 2637 sebelum Masehi), dia mengeluarkan siklus pertama kalender Cina. Tapi sayangnya, sampai sekarang belum diketahui siklus pertamanya. Jika ingin mengetahuinya secara persis, perlu dilakukan setudi atau penelitian khusus dengan mempelajari buku-buku sejarah Tiongko kuno.

Yang jelas, siklus ke-77 dimulai pada tanggal 5 Februari 1924, dimana dikala itu bertepatan dengan Sin Tjia atau tahun gres Tionghoa, yang berdasarkan penanggalan Imlek jatuh pada tanggal 1 bulan 1 tahun 2475.

Untuk diketahui, siklus lengkapnya penanggalan Cina dapat memakan waktu selama 60 tahun. Siklus lengkap ini dibagi 5 siklus biasanya, sehingga masing-masing siklus biasanya lamanya 12 tahun. Dan setiap tahun siklus biasanya memiliki nama-nama sesuai dengan binatang, contohnya Tahun Tikus, Tahun Kerbau dan seterusnya.

Karena siklus lengkap 60 tahun harus dibagi 5? Ini tak lain alasannya siklus lengkap dipengaruhi 5 unsur atau elemen, yang dalam ilmu perbintangan dikaitkan dengan keberadaan 5 planet yaitu: Venus, Mercurius, Yupiter, Mars, dan Saturnus.

- Planet Venus mendominasi logam atau emas

- Planet Mercurius mendominasi air

- Planet Yupiter mendominasi kayu

- Planet Mars mendominasi api 

- Planet Saturnus mendominasi tanah.

Kelima unsur ini memiliki dua sifat yang berbeda, yaitu sifat positif dan negatif. Oleh para astrologi Cina disebut Im dan Yang atau Yin-Yang

Ketika Tuhan Yang Maha Esa membuat alam semesta, ada 2 hal yang ikut menyertainya dan tidak lepas dari fenomena alam itu sendiri. Ada langit ada bumi, ada siang ada malam, ada laki-laki ada wanita, ad panas ada dingin, dan seterusnya. Hal ini menggambarkan bahwa segala pergerakan kehidupan ialah keseimbangan positif dan negatif yang sifatnya tetap, atau disebut dengan Im-Yang. Im-Yang seringkali digambarkan sebagai satu bulatan yang terbagi dua yang menyatakan adanya dua sifat yang berbeda. Karena bumi bentuknya bulat, maka Im-Yang digambarkan dalam bentuk lingkaran pula.

Kiri

Yang atau siang dengan tanda positif atau + (plus)

Kanan

Im atau malam dengan tanga negatif atau - (min).

Mengapa pada serpihan yang ada titik hitam dan pada serpihan Im ada titik putih? Hal ini menggambarkan bahwa di dunia tidak ada yang sempurna. Jika dikaitkan dengan sifat manusia, maka jelaslah bahwa sebaik-baiknya insan masih ada sifat jahatnya. BEgitu pula sebaliknya, sejahat-jahatnya insan masih ada sifat baiknya.

Kita kembali pada dilema siklus ke-77 yang dimulai pada tanggal 5 Februari 1924 atau tanggal 1 bulan 1 tahun 2475 Imlek. Kenapa tahun itu disebut tahun Tikus kayu pertama atau positif? Menurut legenda, ada beberapa versi cerita.

Pertama, alasannya sang Budha bertapa di bawah pohon besar yang disebut pohon Bodi, maka unsur pertama yang disebut ialah unsur kayu.

Kedua Sang Budha hendak naik ke nirwana, planet-planet berdatangan dan yang paling dengan dia ialah planet Yupiter. Maka sang Budha naik ke Nirwana dengan planet Yupiter. Karena menyerupai yang diuraikan sebelumnya planet Yupiter mendominasi kayu, maka unsur pertama yang disebut ialah kayu.

Untuk menguji siklus 60 lengkap benar-benar terjadi, maka dapat disimak pada 60 tahun berikutnya. Atau tepatnya jatuh pada tanggal 2 Februari 1984 atau tanggal 1 bulan 1 tahun 2535 Imlek, yang juga merupakan Tahun Tikus Kayu Positif.

Demikian wacana Cap Jie Shiio dan Latar belakang Historisnya, biar bermanfaat, terimakasih.

Share this post