Pengertian Motivasi Berprestasi



Motivasi yakni sumbangan atau penimbulan motif atau hal yang menjadi motif tegasnya, motivasi yakni motif atau hal yang sudah menjadi aktif pada ketika tertentu jika kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak (Abror, 1993: 114). Lebih lanjut berdasarkan Atkinson, Atkinson, & Hilgard (1983: 314):
Motivation refers to the factors that energize and direct behavior. Attempts to explain motivated acts have had various emphases:
a.    Instinct theory postulates innate pre dispositions to specific action.
b.    Drive-reduction theory bases motivation on bodily needs that create a state of tension or drive;
c.    Incentive theory emphasizes the importance of external conditions as a source of motivation.

Motivasi mengacu kepada faktor-faktor yang menggerakkan  dan mengarahkan tingkah laku. Untuk menjelaskan tindakan-tindakan yang mempunyai pengutamaan yang beragam:
a.    Teori insting memperlihatkan postulat sebagai pembawaan lahir sebelum adanya kecenderungan pada tindakan khusus.
b.    Teori pengurangan gerak menilai motivasi sebagai kebutuhan-kebutuhan yang membuat ketegangan atau arahan.
c.    Teori insentif menekankan pada pentingnya kondisi-kondisi eksternal sebagai sumber motivasi. 
           Sedangkan menurut  Purwanto (1996:71), menyampaikan motivasi berprestasi yakni “pendorong”, suatu perjuangan yang disadari untuk menghipnotis tingkah laris seseorang biar ia tergerak hatinya untuk bertindak melaksanakan sesuatu sehingga tercapai hasil atau tujuan tertentu.
          Berdasarkan  beberapa pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa motivasi mengandung beberapa komponen antara lain: menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laris manusia.
a.    Menggerakkan berarti menjadikan kekuatan pada diri individu
b.    Motivasi juga mengarah atau menyalurkan tingkah laris individu yang diarahkan terhadap sesuatu tujuan.
c.    Untuk menjaga dan menopang tingkah laris dan lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dari kekuatan-kekuatan individu.
              Sejalan dengan itu pula berdasarkan McDonald (Hamalik, 2002:173-174), menyatakan motivasi berprestasi yakni perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya efek atau reaksi untuk mencapai tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting yaitu:
a.    Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut pada acara fisik manusia.
b.    Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan afeksi dan emosi yang sanggup menimbulkan  tingkah laris manusia.
c.    Motivasi akan dirangsang alasannya yakni adanya tujuan. Motivasi muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya alasannya yakni terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal in  tujuan.
              Motivasi yakni suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melaksanakan suatu acara dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu (Suryabrata, 2001:70). Menurut Davies (1991:214), motivasi yakni kekuatan tersembunyi dalam diri kita, yang mendurung untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kekuatan itu sanggup berpangkal pada nurani sanggup pula berpangkal pada suatu keputusan rasional, namun lebih sering hal tersebut merupakan perpaduan dari  kedua proses tersebut.
              Menurut Notowijoyo dan  Moesa (Astuti, 1996), menyampaikan ada beberapa tugas penting dari motivasi dalam mencar ilmu antara lain dalam melaksanakan hal-hal yang dijadikan penguat belajar. Peran motivasi dalam mencar ilmu sanggup dijelaskan sebagai berikut :
1.    Motivasi memilih penguat mencar ilmu artinya sebagai pelopor yang memperlihatkan kekuatan pada seseorang untuk melaksanakan suatu perbuatan dalam perjuangan mencapai tujuan.
2.    Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan mencar ilmu yang berarti mempunyai perbuatan yang harus dilaksanakan sehingga perbuatan yang dipilih benar-benar dalam perjuangan mencapai tujuan.
3.    Motivasi memilih ketekunan dalam melaksanakan acara belajar, yaitu mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam belajar.
       Berdasarkan pengertian di atas, sanggup diketahui bagaimana fungsi motivasi dalam acara mencar ilmu mengajar. Menurut Cecco  (Abror,1993:115) mengemukakan empat fungsi motivasi dalam proses mencar ilmu mengajar yaitu :
a.    Fungsi membangkitkan.  Dalam pendidikan diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa yang diusahakan oleh guru untuk mengikut sertakan siswa dalam belajar.
b.     Fungsi harapan. Fungsi ini menghendaki biar guru memelihara atau mengubah impian kebberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan instruksional. Ia menghendaki biar guru menguraikan secara kongrit kepada siswa apa yang harus ia lakukan (kapasitasnya yang baru) sehabis berakhirnya pelajaran.
c.    Fungsi insentif. Fungsi ini menghendaki biar guru memperlihatkan hadiah kepafa siswa yang berprestasi dengan cara menyerupai mendorong perjuangan yang lebih lanjut dalam mengajar  tujuan instruksional.
d.    Fungsi disiplin. Fungsi ini menghendaki biar guru mengontrol tingkah laris yang menyimpang dengan memakai eksekusi dan hadiah. Hukuman pertanda kepada sesuatu perangsang yang ingin siswa hindari atau berusaha menghindari diri. Kombinasi eksekusi dan hadiah yang mendalam sebagai teknik disiplin disebut restitusi. 
Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan tenaga penggerak, pendorong, pengganti tenaga yang berasal dari dalam diri seseorang untuk tujuan belajar, yaitu perubahan tingkah laku. Intensitas motivasi seseorang akan sangat memilih tingkat pencapaian perolehan hasil belajar.

Sumber: Disarikan dari banyak sekali Sumber!! 

0 Response to "Pengertian Motivasi Berprestasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel