Cara Pendekatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ips

1. Hakikat Pendekatan Pembelajaran

Menurut Djahiri (1995 :19), pendekatan yakni cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang menjadi landasan untuk tindakan selanjutnya. Diantara pendekatan-pendekatan pembelajaran yang banyak dipakai dalam pembelajaran IPS antara lain :



a. Pendekatan terpisah
Dengan pendekatan terpisah materi pelajaran diorganisir murni berdasarkan ilmu yang bersangkutan tanpa mempertautkan atau memfokuskan dengan cabang ilmu lainnya. Semua persoalan atau topik hanya disoroti dan diisi berdasarkan yang  ada dalam cabang ilmu tertentu saja. Pendekatan pembelajaran yang demikian kurang cocok dengan sifat karakteristik dan misi IPS yang antara lain sebagai ilmu yang akan mengantarkan siswa kearah maupun melaksanakan interaksi sosial.

b. Pendekatan terpadu (integratif)
Dengan pendekatan terpadu suatu konsep dari suatu cabang ilmu atau suatu topik diorganisir bahannya dari banyak sekali cabang ilmu sosial secara terpadu. Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk mengaitkan suatu pokok bahasan lain dalam bidang studi itu. Dengan demikian siswa akan menerima citra keterpaduan dalam memproses perolehan hasil belajar. Sekarang ini, para jago Ilmu Pengetahuan Sosial dan penentu kebijakan pendidikan, umumnya sependapat bahwa pembelajaran IPS sebaiknya dilaksanakan dengan memakai pendekatan terpadu, dengan beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar ibarat yang dikemukakan oleh  Hamalik, (1992: 14) yaitu :

  1. Manusia tidak pernah dan tidak bisa melepaskan diri dari masalah-masalah sosial. Setiap masyarakat perlu mempunyai kemampuan terpadu ihwal cara memecahkannya. Untuk itu pendekatan terpadu merupakan cara yang cocok untuk mengatasinya.
  2. Pendekatan terpadu lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, membuat siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan.
  3. Sekolah dan masyarakat yakni dua institusi yang sangat berdekatan, bahkan terintegrasi satu sama lainnya. Karena institusi ini tidak sanggup melepaskan diri secara tegas, alasannya yakni itu masalah-masalah sosial dalam masyarakat sudah tentu harus menerima perhatian sepantasnya dari sekolah, dan demikian sebaliknya. Ini berarti penerima didik mustahil pula dipisahkan dari banyak sekali aspek kehidupan masyarakat dan banyak sekali persoalan yang dihadapi. Karena itu semenjak dari awal mereka sudah harus didik dan dilatih ihwal bagaimana cara berhadapan dan mengikuti keadaan dengan kehidupan sosial.
  4. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penciptaan kondisi mencar ilmu yang sesuai dengan sipat-sipat kemanusiaan dan ligkungan sisoal sekolah dan pemikiran-pemikiran inovatif lainnya, mendorong para jago IPS lebih berkenaan dengan pendekartan terpadu.
  
Berdasarkan  uraian di atas sanggup ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPS akan berjalan secara efektif apabila dipakai pendekatan terpadu, alasannya yakni dengan pembelajaran terpadu akan menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak, membuat anak aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuat keputusan.

2. Pendekatan Pembelajaran Terpadu

Menurut Collins dan Dixon (1991) bahwa pembelajaran terpadu yakni kegiatan yang berlangsung secara konkret dan penyelidikan topik diarahkan untuk menguat kurikulum. Selanjutnya Hamalik (1990: 22) mengemukakan bahwa pendekatan terpadu bertitik tolak dari suatu keseluruhan bukanlah penjumlahan dari bagian-bagian melainkan suatu totalitas yang memilki makna tersendiri. Bagian yang ada dalam keseluruhan itu berada dan berfungsi dalam suatu stuktur tertentu.

Istilah terpadu berdasarkan Nasution (1989:40), dikaitkan dengan kurikulum terpadu, bahwa pembelajaran dengan pendekatan terpadu yakni pembelajaran dengan meniadakan batas-batas banyak sekali mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau keseluruhan.    
Berdasarkan pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara nyata, yang membuatkan proses berpikir pembelajar sehingga terasa bermaknanya bagi kehidupan.  Di dalam pembelajaran terpadu meniadakan batas-batas banyak sekali mata pelajaran. Penggabungan banyak sekali mata pelajaran itu diikat dalam topik yang berkaitan dengan kehidupan konkret pembelajar.

Belajar mengajar merupakan dua konsep yang hanya sanggup dibedakan tetapi tidak sanggup dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kedua kegiatan tersebut terpadu dalam suatu kegiatan yang disebut interaksi mencar ilmu mengajar. Interaksi dalam proses mencar ilmu mengajar terjadi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Pada pembelajaran IPS siswa tidak hanya menjadi sasaran yang harus mendapatkan materi IPS yang diajarkan kepadanya, melainkan mereka harus memperlakukan sebagai subyek yang menjalani proses mencar ilmu IPS secara aktif.

Salah satu cara untuk meningkatkan terjadinya pembelajaran  terpadu dengan melalui unit tematik. Unit tematik merupakan serangkaian tema-tema yang dipakai sebagai topik dalam proses pembelajaran. Dengan pengambilan tema pokok yang menarik, yang sering terjadi di masyarakat, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna (Susetyo, 1998:35).

Pendekatan terpadu sebagai suatu konsep yang sanggup dikatakan sebagai pendekatan mencar ilmu mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk menunjukkan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Berkaitan dengan pembelajaran IPS di SD ada beberapa aspek yang patut dipertimbangkan oleh guru dalam mengoptimalkan pembelajaran IPS di SD yang mengarah kepada terwujudnya keterpaduan pembelajaran.

  1. Aspek-aspek perkembangan penerima didik yaitu aspek fisik, intelektual, pribadi, sosial, emosional dan moral.
  2. Kesiapan guru sebagai penterjemah dan perancang kurikulum. 
  3. Iklim mencar ilmu bergeser dari instruksional ke transaksional.
Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian pendekatan terpadu sanggup dilihat sebagai :
a.Pembelajaran yang beranjak dari satu tema terutama sebagai pusat perhatian yang dipakai untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lain.


b.Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan banyak sekali bidang studi yang mencerminkan dunia konkret disekeliling siswa dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. 


c.Suatu cara untuk membuatkan pengetahuan dan keterampilan anak secara  simultan.
d.Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan impian anak akan mencar ilmu dengan lebih baik dan bermakna.

Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan pendekatan terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun secara kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsif keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Ditinjau dari cara memadukan konsep, dan keterampilan, unit terdapat beberapa cara merencanakan pembelajaran terpadu diantaranya yang relevan dengan pembelajaran IPS, berdasarkan Robin Forgaty (Gafur, 2001), yakni sebagai berikut : 


1. Tersarang (Nested) yaitu di dalam mempelajari suatu bidang studi, ditargetkan penguasaan multi keahlian. Misalnya dalam mengajar IPS, ditargetkan dikuasai keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah-masalah sosial dan penguasaan materinya sendiri.


2. Terjalin (Shared) yaitu dua atau lebih mata pelajaran yang mempunyai ketumpangtindihan konsep dan keterampilan. Perencanaan dan pengajaran bersama terhadap dua atau lebih mata pelajaran yang mempunyai konsep dan keterampilan yang tumpang tindih. Contoh guru Matematika dan IPA membentuk Tim Teaching untuk mengajar konsep dan teknik pengumpulan data, pembuatan bagai atau grafik.


3. Connected  dilandasi anggapan bahwa beberapa materi pelajaran disusun secara berafiliasi antara topik satu dengan topik yang lain, antara konsep yang satu dengan konsep yang lain atau antara materi semester satu dengan semester berikutnya. Misalnya, guru secara sengaja memadukan subpokok bahasan lapangan pekerjaan, dan koperasi kemudian menghubungkan konsep interaksi, kerjasama, keadilan atau kebudayaan.


4.Sequenced  yaitu topik atau unit-unit pelajaran disusun dan dituntut sejalan dengan susunan atau urutan mata pelajaran yang lain.


5.Webbed Yaitu memakai pendekatan tematik untuk mengintegrasikan beberapa materi pelajaran dalam bentuk jala atau jaring. Tema sebagai ilham sentral dijadikan sebagai penyajian isi pembelajaran, baik secara interdisipliner maupun antar disiplin. Misalnya tema transportasi, jaring sub tema yang berafiliasi dengan transportasi contohnya alat, sarana permesinan kendaraan (teknik), biaya (ekonomi), perkembangan alat angkut (sejarah), kebersihan lingkungan (ekologi) dan peraturan kemudian lintas (hukum). 


6. Integrated yaitu memadukan beberapa bidang studi atau mata pelajaran yang berisikan topik atau konsep untuk diajarkan bersama dalam bentuk tim teaching . Pendekatan ini diusahakan dengan menggabungkan  matapelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan dan menemukan keterampilan, konsep yang tumpang tindih di dalam mara pelajaran. Berbeda dengan webbed yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal, maka dalam  integrated tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan yang dipilih guru dalam tahap perencanaan program. Misalnya mengajar secara terintegrasi pelajaran matematika, IPA, IPS, Seni rupa, Seni sastra, Seni drama, dsb. 


7. Networked yaitu pemyajian materi pelajaran dengan jalan membuat jaringan atau bidang studi atau keterampilan sesuai dengan perkembangan kebutuhan.

Berdasarkan  beberapa model pembelajaran terpadu, yang akan dikembangkan di Sekolah Dasar  yakni model connected, webbed dan integrated. Untuk mencapai keterpaduan, guru bisa berangkat dari kegiatan menganalisis kurikulum. Guru menganalisis kurikulum yang ada, membuat peta konsep dan menemukan tema berdasarkan konsep-konsep yang saling tumpang tindih. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis guru menyusun kegiatan pembelajaran terpadu.

Dipihak lain, guru juga sanggup melaksanakan pembelajaran terpadu dengan cara menetapkan tema terlebih dahulu, kemudian berdasarkan tema tersebut dipilihlah kegiatan mencar ilmu mengajar yang memadukan mata pelajaran-mata pelajaran terkait.

Di dalam prakteknya, pendekatan  terpadu yang dikembangkan oleh guru tidak hanya satu dimensi. Pendekatan terpadu ada kalanya terjadi secara spontan, ada kalanya juga terjadi melalui proses perencanaan yang matang. Ada pendekatan terpadu impulsif yang memadukan dua mata pelajaran secara utuh. Ada pula pendekatan terpadu berkala didasarkan atas suatu tema tertentu, dan dilaksanakan setiap periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini pendekatan terpadu yang diterapkan yakni pembelajaran terpadu secara impulsif dengan memakai model webbed dan connected.


3. Pendekatan Pembelajaran Monolitik

Hasan, (1996: 26), Istilah monolitik diartikan sebagai pendekatan terpisah yaitu pendekatan dimana setiap disiplin dalam ilmu-ilmu sosial dijarkan secara terpisah.

Berdasarakan  beberapa pengertian  di atas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran monolitik  yakni sistem pembelajaran yang terpusat pada guru, dalam mengajar atau menunjukkan pelajaran antara satu bidang studi dengan bidang studi yang lain disajikan secara terpisah, tidak ada perjuangan untuk membuat iklim mencar ilmu yang membuat siswa aktif, inovatif dan kreatif.

Menurut Nasution (1989: 50), menyampaikan bahwa pendekatan monolitik  sanggup juga diartikan  sebagai pembelajaran yang memakai pengelompokan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum yang pelaksanaannya disajikan dalam mata pelajaran terpisah-pisah, yang satu terpisah dengan yang lain.

Jadi perbedaan pembelajaran IPS dengan pendekatan terpadu dan pendekatan monolitik  terletak pada tugas guru dalam menyajikan materi pembelajaran dan dalam mengelola proses pembelajaran dalam rangka membuat suasana mencar ilmu yang lebih melibatkan siswa secara aktif dalam melatih berpikir logis, kritis dan analistis serta membuatkan potensi yang ada pada diri anak didik.

Sumber: Dari Berbagai sumber!!

0 Response to "Cara Pendekatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ips"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel