Pengertian Kisah Pendek / Cerpen
Warga berguru dan siswa--sekalian-- berikut ini kita akan mencoba mengenal dan membahas ihwal salah satu karya sastra yaitu cerpen. Cerpen atau dongeng pendek ialah sebuah karya sastra/ susastra yang mempunyai pengisahan yang terbatas. Cerpen miliki unsur-unsur yang sama dengan novel, drama, atau roman, terutama tema, sudut pandang, pesan, penokohan, dan plot. Cerpen dibedakan dengan novel atau roman. Perbedaannya ialah cerpen hanya mengisahkan satu sisi dari kehidupan manusia. Pelaku (lakon) dalam cerpen tidak dikisahkan seluruhnya. Dengan demikian, cerpen akan lebih pendek dibandingkan dengan novel atau roman.
Kita mengenal ada beberapa bentuk cerpen dari segi penulisannya, antara lain, cerpen romantis, cerpen cinta, cerpen sosial, cerpen humor, cerpen misteri, cerpen legenda dan lain sebagainya.
Unsur-unsur dalam cerpen ada yang bersifat intrinsik dan ada pula yang bersifat ekstrinsik. Secara intrinsik, cerpen dibuat oleh alur, penokohan, pesan, tema, sudut pandang, dan konflik. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang berada diluar karya sastra cerpen itu, termasuk di dalamnya latar belakang penulis, kawasan penulisan cerpen, serta suasana (kondisi) ketika cerpen tersebut dibuat.
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud cerpen tersebut silakan warga berguru membaca dan menyimak teladan cerpen di bawah ini :
ANTARA CINTA DAN SAHABAT
Cerpen: Eka Otavia.
Hidup akan indah bila kita masih mempunyai seseorang yang kita sayangi, ibarat via, via masih mempunyai orang renta yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika ia duka, lara pun senang. Via mempunyai sahabat ia berjulukan Mia dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama ibarat layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika pertama MOS dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak sengaja Via menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka berbincang-bincang cukup usang datanglah seorang anak wanita anggun putih bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu menciptakan wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.
“Hai…. Rahma dah usang nunggunya yah???” kata wanita itu
“Ea… usang banget, kau dari mana saja???? kata Rahma
“Maaf yach saya berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.
“Oa,untungnya ada Via yang menemani saya di sini, Mi kenalin ini Via sahabat sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin ini sahabat satu dingklik saya namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.
“Kenalin saya Via, saya duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.
“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.
“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini saya ngekost” jawab Via.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.
“Itu ilham yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana jikalau kita buat genk saja?” permintaan Rahma.
“Aku sepakat dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal lantaran begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi saya bener-bener gak sepakat dengan pendapat kalian, saya ingin erat dengan kalian. Tapi saya gak suka buat genk-genk ibarat itu, takutnya jikalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” terang Via.
“Yah Vi, tapi……….”
Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda penerima MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan instruksi dan himbauan dari kepala sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali menjadi penerima MOS harus memakai kostum planet yang sungguh menyebalkan itu ibarat pake kaos kaki yang berbeda,tasnya memakai kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS ibarat ini.
Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri, dan saya resah kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat abang Osis. Dan kemudian saya bertanya kepada Rahma,”Rah, kau dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.
“Asal kau tau aja ya Vi, saya dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama perjaka itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa saya juga ngefens banget ama abang OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo saya ngasih tau ke kamu, saya itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. terang Rahma.
“okey, hening saja Rahma gw niscaya gw sanggup jaga belakang layar ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya baskom saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak keuntungannya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa usang kemudian penerima MOS di bubarkan.
Via sedang berfikir tampaknya yummy sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama ibarat yang Via rasakan dikala ini Via ingin cepat-cepat memakai baju putih abu-abu dan supaya cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya usang sekali menunggunya waktu ibarat itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang renta dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus sanggup mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan ibarat ini, jikalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar menciptakan segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan yang kuasa yang maha esa, Tak ada yang sanggup menandinginya,Karena yang kuasa ialah sang kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-murid Sekolah Menengan Atas bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapat uang jajan dan ingin mempunyai banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya memakai mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan hening berguru di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut masakan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan saya beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya saya diperpustakaan datanglah seorang perjaka ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.
“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata perjaka itu yang berjulukan Dana.
“Yah…. teman-teman saya lagi ke kantin, padahal saya diajak kekantin sama mereka, tapi saya pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.
“Oa…… kau les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.
“Eah…..kok kau tau sich…” jawabku.
“Kan saya juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kau lho!!” kata Dana.
“Memang kau kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana, Tapi saya juga punya perasaan sama Dana saya resah jikalau saya berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.
“Dan saya mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.
“Owg…..eah Vi silahkan”
Kemudian saya menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan saya ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku resah kenapa Rahma bersikap ibarat ini kepadaku, Kemudian saya mencari Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang perilaku Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku pribadi menanyakan kepada Mia.
“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.
“Nanya ihwal apa?”
“Tadi saya ketemu Rahma, saya nyapa dia, Tapi ia cuek, malah ia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.
“Apa benar tadi kau janjian sama Dana di perpustakaan, kok kau sanggup ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“Mi, tadi itu, saya gak sengaja ketemu Dana di perpustakaan, sumpah saya sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia supaya ia sanggup bantuin saya untuk jelasin ke Rahma.
“yach udah….gimana jikalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah kau Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”
Kemudian sesudah pulang gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa usang saya nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah saya melihat Rahma.Aku pribadi peluk Rahma dan saya teteskan air mataku.kemudian saya memohon-mohon supaya Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh saya padanya.
“Rah, plis dengar klarifikasi aku, saya gak ada kekerabatan apa-apa sama Dana, mana mungkin saya ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, jikalau kau masih gak percaya, gimana jikalau kau nanya pribadi sama Dananya?”
“owg………..yach dech saya kini percaya kok sama kamu, masa saya percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin saya juga yach Vi,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku resah kenapa Rahma pribadi maafin aku, padahal saya gres sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.
“Makasih Rah”.
Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya bahagia banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku ibarat biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.
Dear Via….
Izinkan saya untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf jikalau saya sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, saya bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini jikalau tak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah mencicipi perasaan ibarat ini sebelumnya. Tapi tiap kali saya ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu saya ingin semakin besar lengan berkuasa untuk memelukmu. Dan saya merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi belum dewasa lain mungkin menilainya, Mereka lebih anggun darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya lantaran kecantikanmu, Tapi juga lantaran innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi menentukan gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa usang ku pendam perasaan ini tapi gres kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan jikalau saya “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan saya jikalau saya tak gentel ibarat anak pria lain yang mengutarakan pribadi di depan wajah dan bertemu pribadi empat mata.
Tapi jikalau kau mau supaya saya pribadi mengutarakannya saya akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.
Orang yang mencintaimu
Adytia Pradana Putra
Aku bingung, Aku tak tau harus berbuat apa. Aku resah menentukan salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan saya juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa sanggup terjadi pada aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya saya iri pada Mia, tapi lantaran perasaan resah ini alhasil saya tak sadar menyalahkan Mia.... ya yang kuasa tolonglah diriku ini, saya harus berbuat apa?.
Kemudian saya berfikir, saya sudah akad hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.
Aku sudah punya keputusan, saya gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi saya akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon supaya Dana mau jadi pacarnya Rahma.
* * * * * * sekian * * * * * * * *
“Hai…. Rahma dah usang nunggunya yah???” kata wanita itu
“Ea… usang banget, kau dari mana saja???? kata Rahma
“Maaf yach saya berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.
“Oa,untungnya ada Via yang menemani saya di sini, Mi kenalin ini Via sahabat sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin ini sahabat satu dingklik saya namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.
“Kenalin saya Via, saya duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.
“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.
“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini saya ngekost” jawab Via.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.
“Itu ilham yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana jikalau kita buat genk saja?” permintaan Rahma.
“Aku sepakat dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal lantaran begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi saya bener-bener gak sepakat dengan pendapat kalian, saya ingin erat dengan kalian. Tapi saya gak suka buat genk-genk ibarat itu, takutnya jikalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” terang Via.
“Yah Vi, tapi……….”
Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda penerima MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan instruksi dan himbauan dari kepala sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali menjadi penerima MOS harus memakai kostum planet yang sungguh menyebalkan itu ibarat pake kaos kaki yang berbeda,tasnya memakai kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS ibarat ini.
Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri, dan saya resah kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat abang Osis. Dan kemudian saya bertanya kepada Rahma,”Rah, kau dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.
“Asal kau tau aja ya Vi, saya dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama perjaka itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa saya juga ngefens banget ama abang OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo saya ngasih tau ke kamu, saya itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. terang Rahma.
“okey, hening saja Rahma gw niscaya gw sanggup jaga belakang layar ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya baskom saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak keuntungannya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa usang kemudian penerima MOS di bubarkan.
Via sedang berfikir tampaknya yummy sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama ibarat yang Via rasakan dikala ini Via ingin cepat-cepat memakai baju putih abu-abu dan supaya cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya usang sekali menunggunya waktu ibarat itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang renta dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus sanggup mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan ibarat ini, jikalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar menciptakan segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan yang kuasa yang maha esa, Tak ada yang sanggup menandinginya,Karena yang kuasa ialah sang kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-murid Sekolah Menengan Atas bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapat uang jajan dan ingin mempunyai banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya memakai mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan hening berguru di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut masakan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan saya beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya saya diperpustakaan datanglah seorang perjaka ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.
“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata perjaka itu yang berjulukan Dana.
“Yah…. teman-teman saya lagi ke kantin, padahal saya diajak kekantin sama mereka, tapi saya pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.
“Oa…… kau les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.
“Eah…..kok kau tau sich…” jawabku.
“Kan saya juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kau lho!!” kata Dana.
“Memang kau kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana, Tapi saya juga punya perasaan sama Dana saya resah jikalau saya berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.
“Dan saya mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.
“Owg…..eah Vi silahkan”
Kemudian saya menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan saya ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku resah kenapa Rahma bersikap ibarat ini kepadaku, Kemudian saya mencari Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang perilaku Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku pribadi menanyakan kepada Mia.
“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.
“Nanya ihwal apa?”
“Tadi saya ketemu Rahma, saya nyapa dia, Tapi ia cuek, malah ia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.
“Apa benar tadi kau janjian sama Dana di perpustakaan, kok kau sanggup ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“Mi, tadi itu, saya gak sengaja ketemu Dana di perpustakaan, sumpah saya sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia supaya ia sanggup bantuin saya untuk jelasin ke Rahma.
“yach udah….gimana jikalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah kau Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”
Kemudian sesudah pulang gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa usang saya nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah saya melihat Rahma.Aku pribadi peluk Rahma dan saya teteskan air mataku.kemudian saya memohon-mohon supaya Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh saya padanya.
“Rah, plis dengar klarifikasi aku, saya gak ada kekerabatan apa-apa sama Dana, mana mungkin saya ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, jikalau kau masih gak percaya, gimana jikalau kau nanya pribadi sama Dananya?”
“owg………..yach dech saya kini percaya kok sama kamu, masa saya percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin saya juga yach Vi,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku resah kenapa Rahma pribadi maafin aku, padahal saya gres sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.
“Makasih Rah”.
Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya bahagia banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku ibarat biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.
Dear Via….
Izinkan saya untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf jikalau saya sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, saya bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini jikalau tak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah mencicipi perasaan ibarat ini sebelumnya. Tapi tiap kali saya ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu saya ingin semakin besar lengan berkuasa untuk memelukmu. Dan saya merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi belum dewasa lain mungkin menilainya, Mereka lebih anggun darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya lantaran kecantikanmu, Tapi juga lantaran innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi menentukan gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa usang ku pendam perasaan ini tapi gres kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan jikalau saya “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan saya jikalau saya tak gentel ibarat anak pria lain yang mengutarakan pribadi di depan wajah dan bertemu pribadi empat mata.
Tapi jikalau kau mau supaya saya pribadi mengutarakannya saya akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.
Orang yang mencintaimu
Adytia Pradana Putra
Aku bingung, Aku tak tau harus berbuat apa. Aku resah menentukan salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan saya juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa sanggup terjadi pada aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya saya iri pada Mia, tapi lantaran perasaan resah ini alhasil saya tak sadar menyalahkan Mia.... ya yang kuasa tolonglah diriku ini, saya harus berbuat apa?.
Kemudian saya berfikir, saya sudah akad hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.
Aku sudah punya keputusan, saya gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi saya akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon supaya Dana mau jadi pacarnya Rahma.
* * * * * * sekian * * * * * * * *
Sumber cerpen :
0 Response to "Pengertian Kisah Pendek / Cerpen"
Post a Comment