Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Warga berguru dan siswa--sekalian, dalam visiuniversal kali ini pembahasan akan kita lanjutkan pada mata mata pelajaran Sosiologi; ihwal Bentuk-bentuk interaksi sosial. Seperti yang penah kita bahasa di kelas, bentuk interaksi sosial sanggup berupa kerjasama (kooperatif), persaingan (competition), kontradiksi (conflict), dan Akomodasi (acomodation).

Keempat bentuk interaksi sosial tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerjasama, kemudian menjadi persaingan, memuncak menjadi pertikaian, untuk hasilnya hingga ke akomodasi. Perhatikan gambar di bawah ini dan simak baik-baik.
 
Kegiatan Diskusi Guru-guru Taman Kanak-kanak PAUD

Mendurut Gillin ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akhir interaksi sosial, yaitu :
  1. proses asosiatif (proses of association), terbagi kedalam tiga bentuk, yaitu fasilitas yang dihasilkan dari kerjasama, asimilasi, dan akulturasi.
  2. Proses disasosiatif (proses of disassociation), meliputi persaingan-persaingan yang meliputi kontravensi dan kontradiksi (konflik).

Perhatikan skema di bawah ini !

a. Akomodasi
Akomodasi menunjuk kepada perjuangan insan untuk meredakan ketegangan atau kontradiksi guna mencapai kesetabilan. Makara fasilitas ialah merupakan suatu cara untuk menuntaskan kontradiksi tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak hilang kepribadiannya.

Fungsi fasilitas ialah :
  1. mengurangi kontradiksi baik secara perorangan maupun kelompok akhir perbedaan paham.
  2. mencegah meledaknya suatu kontradiksi untuk sementara.
  3. menghindari terjadinya kerjasama kelompok sosial yang hidupnya secara terpisah sebagai akhir faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
  4. Mengusulkan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah, contohnya melalui perkawinan adonan (amalgamasi).

b. Kerjasama
Kerjasama akan timbul apabila orang menyadari mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Contoh : koperasi simpan pinjam kerjasama antara anggota ASEAN, gotong royong, dan sebagainya.

Mungkin andapun pernah melaksanakan suatu kerjasama, apakah itu kerjasama spontan, atau mungkin di sekitar rumah anda dikala anda ikut melaksanakan kerja bakti membersihkan selokan-selokan di depan rumah secara rutin yang telah diprogramkan pengurus RT.

Dalam teori Sosiologi akan sanggup dijumpai beberapa bentuk kerjasama, yakni :
  1. Kerjasama impulsif (kerjasama serta merta).
  2. Kerjasama eksklusif (hasil dari perintah atasan atau penguasa)
  3. Kerjasama kontrak (merupakan kerjasama atas dasar tertentu)
  4. Kerjasama tradisional (merupakan bentuk kerjasama sebagai bab antara unsur dan sistem sosial, contohnya gotong-royong atau gugur gunung).
Proses sosial yang erat kaitannya dengan kerjasama ialah konsensus. Konsensus hanya mungkin terjadi bila dua pihak atau lebih yang ingin memelihara suatu relasi yang masing-masing memandangnya sebagai kepentingan sendiri.

Keputusan untuk mengadakan konsensus timbul hanya apabila anggota-anggota dari kelompok atau komplotan menghadapi beberapa perbedaan pendapat. Dalam konsensus kontradiksi kepentingan kelihatan cukup kasatmata tetapi tidak sebesar konflik.

Contoh konsensus nasional ialah Pancasila merupakan asas yang dianut oleh organisasi politik maupun organisasi nasional di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai janji bahwa Pancasila dijadikan dasar negara dan nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila dijadikan pedoman dalam berperilaku sehingga menjadi bangsa yang mempunyai budaya dan peradaban tinggi.

Anda dalam keluargapun mempunyai suatu konsensus yang menjadi janji yaitu hukum yang berlaku dalam keluarga sesuai dengan status dan peranannya masing-masing.

Perhatikan teladan bentuk kerjasama pada gambar di bawah ini :

 
Kerjasama membangun rumah
c. Asimilasi
Merupakan proses dalam taraf lanjut yang mendekati ideal menuju integrasi. Asimilasi ditandai dengan adanya perjuangan mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok sehingga mempunyai pandangan/perhatian yang sama.

Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah:
  1. Toleransi
  2. Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (masing-masing Individu mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan jasanya).
  3. Sikap menghargai orang aneh dan kebudayaannya.
  4. Sikap terbukan dari golong penguasa dalam masyarakat.
  5. Persamaan dan unsur kebudayaan
  6. Perkawinan adonan (amalgamation)
  7. Adanya musuh bersama dari luar.

d. Akulturasi
Akulturasi ialah berpadunya dua unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu budaya gres dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.

Contoh: Candi Borobodur merupakan perpaduan antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India, musik keroncong ialah perpaduan antara musik Spanyol dan musik Asia.

Jika Anda jalan-jalan ke kota Jogjakarta rasanya akan merasa korang afdol bila anda tidak mengunjungi candi Borobudur. Anda akan menyaksikan eksklusif bahwa candi Borobodur merupakan perwujudan dari proses akulturasi. Perhatian gambar akulturasi!

e. Persaingan
Yaitu bersaing untuk mencari laba dalam bidang kehidupan tanpa memakai bahaya atau kekerasan (damai), contohnya anggota kelompok berguru anda ikut bersaing dalam memperebutkan dingklik Perguruan Tinggi Negeri. Persaingan ini sanggup berlangsung secara tertib dan masuk akal apabila pihak yang bersaing melaksanakan norma yang telah ditentukan dana bertindak secara positif.

Contoh: bersaing dalam kelompok berguru untuk mendapat nilai yang anggun dan dilakukan secara sprotif.

f. Kontravensi
Merupakan bentuk proses sosial yang berada di antar persaingan dan kontradiksi (konflik), gejalanya ialah perasaan tidak suka, kebencian, keraguan terhadap sikap dan kepribadian seseorang tetapi tidak diutarakan secara terus terang. Sikap tersembunyi ini sanggup menjelma kontradiksi atau pertikaian. Wujudnya sanggup berupa protes, mengacaukan pihak lain, memfitnah, memaki-maki dengan surat selebaran, menghasut, khianat, mengembangkan desas-desus, perang dingin, subversi dan lain-lain.

Kontravensi apabila dibandingkan dengan persaingan atau kontradiksi bersifat agak tertutup atau bersifat rahasia, teladan : perang hirau taacuh merupakan kontravensi alasannya tujuannya membaut lawan tidak tenang/resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis. Contoh lain : mejelang pemilu presiden ada selebaran-selebaran yang menjelek-jelekan kontestan tertentu orang tertentu.

g. Konflik
Muncul alasannya ada perbedaan, contohnya perbedaan ciri badaniah, emosi (perasaan), unsur kebudayaan, pola perilaku, kepentingan, dan lain-lain. Perbedaan ini akan memuncak menjadi kontradiksi apabila keinginan-keinginan mereka tidak sanggup diakomodasikan, sehingga masing-masing pihak berusaha untuk menghancurkan lawan dan disertai dengan bahaya kekerasan. 

0 Response to "Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel