Sifat Dan Macam-Macam Sikap Menyimpang
Warga Belajar dan siswa--sekalian, Perilaku menyimpang yakni sikap yang oleh masyarakat dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Perilaku disebut menyimpang diukur dari berdasarkan ukuran norma atau nilai sosial dari suatu masyarakat tertentu. Contoh., sikap hidup pra nikah. Di Indonesia sikap itu dianggap menyimpang dan melanggar aturan, tetapi bagi masyarakat Barat sikap tersebut dianggap sebagai sikap yang biasa.
Sifat dan Macam-macam Perilaku Menyimpang
a. Sifat Penyimpangan
Sifat sikap menyimpang sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu penyimpangan yang bersifat faktual dan penyimpangan yang negatif.
1) Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan yang bersifat faktual yakni penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma atau nial sosial yang belaku, tetapi memiliki imbas faktual terhadap sistem sosial. Penyimpangan ini sanggup diterima oleh masyarakat lantaran adanya perubahan sosial. Misalnya, perubahan tugas wanita yang kini relatif lebih mandiri, memiliki persamaan hak dengan laki-laki dalam hal mengejar karir.
2) Penyimpangan yang bersifat negatif
Penyimpangan yang negatif pada umumnya berakibat jelek dan mengganggu tatanan sosial masyarakat. Bobot penyimpangan yang negatif diukur berdasarkan aturan sosial yang dilanggar. Pelanggaran terhadap norma sosial dan tabiat istiadat biasanya dinilai lebih berat dibanding terhadap tata cara dan sopan santun. Misal, pembunuhan, perampokan, atau perkosaan.
b. Macam-macam sikap menyimpang
Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai penyimpangan. Ada beberapa macam penyimpangan yang ada di masyarakat, apda umumnya digolongkan sebagai berikut :
1) Kegiatan atau tindakan kriminal
Kejahatan atau tindakan kriminal yakni tindakan ydang bertentangan dengan norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat setempat. Macam tindakan kriminal atau kejahatan yakni pencurian, kekerasan fisik atau penganiayaan, pembunuhan, korupsi, terorisme. Tekanan ekonomi atau kemiskinan seringkali menjadi pemicu tindak kejahata. Meskipun tidak semua kemiskinan menjadi faktor sikap menyimpang, semua tergantung pada daya tahan seseorang menghadapi masalah hidup. Seperti pola gambar dibawah ini, sejumlah warga nekad mendirikan gubuk-gubuk liar di sepanjang rel kereta api. Hal ini menjadikan permasalahan baru, lantaran kondisi pemukiman yang tidak sehat. Kondisi ini memungkinkan munculnya sikap menyimpang.
Gaya hidup konsumtif di kalangan kelas menengah ke atas mendorong orang untuk mendapat kekayaan dengan jalan pintas.
Korupsi merupakan penyimpangan yang marak di Indonesia. Korupsi disebut sebagai kejahatan kerah putih, yakni tipe kejahatan yang dilakukan oleh orang dengan status sosial tinggi dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Sedangkan, kejahatan terorganisasi yakni tipe kejahatan yang pelakunya merupakan kelompok yang terorganisirsecara rapi. Misalnya, penyeludupan kayu ilegal, penambangan emas tanpa ijin, penyeludupan gula impor ilegal, Kejahatan yang dilakukan dengan mengatasnamakan organisasi dengan tujuan meraih laba tinggi disebut kejahatan korporat. Misalnya, perusahaan yang membuang limbah industrinya tidak sesuai aturan dan penduduk sekitar menderita penyakit tanggapan pencemaran limbah perusahaan itu.
2. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual yakni sikap seksual yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat. Misalnya, homoseksual atau lesbian, kumpul kebo, perzinahan, sodomi, dan pedophilia.
3. Pemakaian dan Pengedaran Obat Terlarang
Pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakan sikap menyimpang yang tidak sesuai dengan norma sosial. Contoh obat terlarang, yaitu narkotika, dan psikotropika. Dampak yang jelek terjadi tidak hanya pada fisik dan mental pencandunya, tetapi juga masa depan generasi muda. Pda umumnya pemakaian obat terlarang yakni kau remaja, dan ini disebabkan perkembangan emosi yang belum stabil, lingkungan yang memengaruhi, depresi dan sebagainya.
Sifat dan Macam-macam Perilaku Menyimpang
a. Sifat Penyimpangan
Sifat sikap menyimpang sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu penyimpangan yang bersifat faktual dan penyimpangan yang negatif.
1) Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan yang bersifat faktual yakni penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma atau nial sosial yang belaku, tetapi memiliki imbas faktual terhadap sistem sosial. Penyimpangan ini sanggup diterima oleh masyarakat lantaran adanya perubahan sosial. Misalnya, perubahan tugas wanita yang kini relatif lebih mandiri, memiliki persamaan hak dengan laki-laki dalam hal mengejar karir.
2) Penyimpangan yang bersifat negatif
Penyimpangan yang negatif pada umumnya berakibat jelek dan mengganggu tatanan sosial masyarakat. Bobot penyimpangan yang negatif diukur berdasarkan aturan sosial yang dilanggar. Pelanggaran terhadap norma sosial dan tabiat istiadat biasanya dinilai lebih berat dibanding terhadap tata cara dan sopan santun. Misal, pembunuhan, perampokan, atau perkosaan.
b. Macam-macam sikap menyimpang
Setiap tindakan yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai penyimpangan. Ada beberapa macam penyimpangan yang ada di masyarakat, apda umumnya digolongkan sebagai berikut :
1) Kegiatan atau tindakan kriminal
Kejahatan atau tindakan kriminal yakni tindakan ydang bertentangan dengan norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat setempat. Macam tindakan kriminal atau kejahatan yakni pencurian, kekerasan fisik atau penganiayaan, pembunuhan, korupsi, terorisme. Tekanan ekonomi atau kemiskinan seringkali menjadi pemicu tindak kejahata. Meskipun tidak semua kemiskinan menjadi faktor sikap menyimpang, semua tergantung pada daya tahan seseorang menghadapi masalah hidup. Seperti pola gambar dibawah ini, sejumlah warga nekad mendirikan gubuk-gubuk liar di sepanjang rel kereta api. Hal ini menjadikan permasalahan baru, lantaran kondisi pemukiman yang tidak sehat. Kondisi ini memungkinkan munculnya sikap menyimpang.
Gaya hidup konsumtif di kalangan kelas menengah ke atas mendorong orang untuk mendapat kekayaan dengan jalan pintas.
Korupsi merupakan penyimpangan yang marak di Indonesia. Korupsi disebut sebagai kejahatan kerah putih, yakni tipe kejahatan yang dilakukan oleh orang dengan status sosial tinggi dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Sedangkan, kejahatan terorganisasi yakni tipe kejahatan yang pelakunya merupakan kelompok yang terorganisirsecara rapi. Misalnya, penyeludupan kayu ilegal, penambangan emas tanpa ijin, penyeludupan gula impor ilegal, Kejahatan yang dilakukan dengan mengatasnamakan organisasi dengan tujuan meraih laba tinggi disebut kejahatan korporat. Misalnya, perusahaan yang membuang limbah industrinya tidak sesuai aturan dan penduduk sekitar menderita penyakit tanggapan pencemaran limbah perusahaan itu.
2. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual yakni sikap seksual yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat. Misalnya, homoseksual atau lesbian, kumpul kebo, perzinahan, sodomi, dan pedophilia.
3. Pemakaian dan Pengedaran Obat Terlarang
Pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakan sikap menyimpang yang tidak sesuai dengan norma sosial. Contoh obat terlarang, yaitu narkotika, dan psikotropika. Dampak yang jelek terjadi tidak hanya pada fisik dan mental pencandunya, tetapi juga masa depan generasi muda. Pda umumnya pemakaian obat terlarang yakni kau remaja, dan ini disebabkan perkembangan emosi yang belum stabil, lingkungan yang memengaruhi, depresi dan sebagainya.
Nah... berdasarkan kalian bila merokok di belum dewasa saat masih sekolah, apakah juga termasuk sikap menyimpang?...
Sumber: Buku Modul kesetaraan Paket C Kelas X tahun 2011
Gambar : Google
0 Response to "Sifat Dan Macam-Macam Sikap Menyimpang"
Post a Comment