Seni Pertunjukan Di Indonesia
Warga belajar--sekalian, dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang kemudian kita telah membahas wacana Drama sebagai salah satu seni pertunjukan, tentunya kita perlu memahami dan mendalami apa yang dimaksud dengan seni pertunjukan tersebut?. Seni pertunjukan, dalam Bahasa Inggris "performance art" ialah karya yang melibatkan agresi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur waktu, ruang, badan si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Dalam seni pertunjukan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream ibarat teater, tari, musik, dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan (performing art). Seni performance ialah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa.
Jenis seni pertunjukan, antara lain :
1. Seni akrobat,
2. Komedi/lawak
3. Tari (sendra tari)
4. Pentas Musik
5. Opera, yaitu sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis hingga pentasan musik.
6. Teater
7. Film dan lain-lain.
Di Indonesia ada beberapa bentuk seni pertunjukan yang bersumber dari seni pertunjukan daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh seni pertunjukan yang disebut juga pertunjukan tradisional atau teater tradisi itu ibarat di bawah ini :
1. Mamanda
Mamanda ialah seni pertunjukan rakyat yang berasal dari tempat Kalimantan Selatan. Mamanda yang kini di sebut teater Mamanda berasal dari kesenian rakyat yang jaman dahulu sering dimainkan dari kampung - kekampung di tempat Kalimantan Selatan ini. Mamanda beranda berasal dari kata "Maman" dan "nda" (paman dan aku). Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih ibarat dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini menciptakan penonton menjadi aktif memberikan komentar-komentar lucu yang disinyalir sanggup menciptakan suasana jadi lebih hidup. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur kisah kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan ialah tokoh baku ibarat Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri). Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain ibarat Raja dari Negeri Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh pelengkap lain guna memperkaya cerita. Contoh Naskah Mamanda.
2. Tembang Cianjuran
Tembang Cianjuran yang berasal dari Cianjur ini dahulunya berjulukan kesenian mamaos. Dinamakan tembang Sunda Cianjuran semenjak tahun 1930-an dan dikukuhkan tahun 1962 dikala diadakan Musyawarah Tembang se-Pasundan di Bandung. Seni Mamaos merupakan seni vokal Sunda dengan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab.
Pada awalnya, Cianjuran merupakan revitalisasi dari seni Pantun. Kacapi dan teknik memainkannya masih terang dari seni Pantun. Begitu pula lagu-lagunya hampir semuanya dari menu seni Pantun. Rumpaka lagunya pun mengambil dari kisah Pantun Mundinglaya Dikusumah.
3. Wayang
Wayang ialah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan menggunakan kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
4. Dramatari Calonarang
Pertunjukan yang berasal dari Bali ini merupakan tari yang menampilkan tokoh Barong (melambangkan kekuatan baik atau magi putih dan Rangda (kekuatan tidak baik atau magi hitam). Tari ini bertujuan untuk memulihkan kembali keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda semoga seluruh desa mendapat ketentraman.
Pertunjukan yang dibawakan hingga malan hari ini banyak mengundang minat wisatawan khususnya wisatawan asing. Selain alasannya ialah ceritanya yang mengandung unsur-unsur magis, pertunjukan ini dikemas dalam setting yang apik dan dilakukan di pura (tempat suci bagi umat Hindu).
5. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan bentuk teater terkenal dalam kelompok drama tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. pertunjukan ini sering ditampilkan dalam banyak sekali program penting, sepertin pernikahan, khitanan, dan peringatan hari-hari penting lainnya.
Reog Ponorogo merupakan upacara meminta santunan pada kekuatan mistik setempat. Singa dan merak yang banyak terdapat di hutan-hutan ponorogo, dianggap sebagai penjelmaan kekuatan tersebut. Menurut cerita, semakin usang unsur hewan semakin terpisah dan upacara, dan pada kala ke-14 bermetamorfosis satu bentuk hiburan untum memperingati kejadian kepahlawanan.
Dalam seni pertunjukan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream ibarat teater, tari, musik, dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan (performing art). Seni performance ialah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa.
Jenis seni pertunjukan, antara lain :
1. Seni akrobat,
2. Komedi/lawak
3. Tari (sendra tari)
4. Pentas Musik
5. Opera, yaitu sebuah bentuk seni, dari pentasan panggung dramatis hingga pentasan musik.
6. Teater
7. Film dan lain-lain.
Di Indonesia ada beberapa bentuk seni pertunjukan yang bersumber dari seni pertunjukan daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Contoh seni pertunjukan yang disebut juga pertunjukan tradisional atau teater tradisi itu ibarat di bawah ini :
1. Mamanda
Mamanda ialah seni pertunjukan rakyat yang berasal dari tempat Kalimantan Selatan. Mamanda yang kini di sebut teater Mamanda berasal dari kesenian rakyat yang jaman dahulu sering dimainkan dari kampung - kekampung di tempat Kalimantan Selatan ini. Mamanda beranda berasal dari kata "Maman" dan "nda" (paman dan aku). Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih ibarat dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini menciptakan penonton menjadi aktif memberikan komentar-komentar lucu yang disinyalir sanggup menciptakan suasana jadi lebih hidup. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur kisah kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan ialah tokoh baku ibarat Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri). Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain ibarat Raja dari Negeri Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh pelengkap lain guna memperkaya cerita. Contoh Naskah Mamanda.
2. Tembang Cianjuran
Tembang Cianjuran yang berasal dari Cianjur ini dahulunya berjulukan kesenian mamaos. Dinamakan tembang Sunda Cianjuran semenjak tahun 1930-an dan dikukuhkan tahun 1962 dikala diadakan Musyawarah Tembang se-Pasundan di Bandung. Seni Mamaos merupakan seni vokal Sunda dengan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab.
Pada awalnya, Cianjuran merupakan revitalisasi dari seni Pantun. Kacapi dan teknik memainkannya masih terang dari seni Pantun. Begitu pula lagu-lagunya hampir semuanya dari menu seni Pantun. Rumpaka lagunya pun mengambil dari kisah Pantun Mundinglaya Dikusumah.
3. Wayang
Wayang ialah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan menggunakan kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
4. Dramatari Calonarang
Pertunjukan yang berasal dari Bali ini merupakan tari yang menampilkan tokoh Barong (melambangkan kekuatan baik atau magi putih dan Rangda (kekuatan tidak baik atau magi hitam). Tari ini bertujuan untuk memulihkan kembali keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda semoga seluruh desa mendapat ketentraman.
Pertunjukan yang dibawakan hingga malan hari ini banyak mengundang minat wisatawan khususnya wisatawan asing. Selain alasannya ialah ceritanya yang mengandung unsur-unsur magis, pertunjukan ini dikemas dalam setting yang apik dan dilakukan di pura (tempat suci bagi umat Hindu).
5. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan bentuk teater terkenal dalam kelompok drama tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. pertunjukan ini sering ditampilkan dalam banyak sekali program penting, sepertin pernikahan, khitanan, dan peringatan hari-hari penting lainnya.
Reog Ponorogo merupakan upacara meminta santunan pada kekuatan mistik setempat. Singa dan merak yang banyak terdapat di hutan-hutan ponorogo, dianggap sebagai penjelmaan kekuatan tersebut. Menurut cerita, semakin usang unsur hewan semakin terpisah dan upacara, dan pada kala ke-14 bermetamorfosis satu bentuk hiburan untum memperingati kejadian kepahlawanan.
Demikian seni pertunjukan di Indonesia, semoga sanggup dijadikan pelengkap pengetahuan untuk warga mencar ilmu sekalian, terimakasih.
Sumber: disarikan dan dikembangkaan dari Buku Modul Sosiologi Antropologi Paket C Setara Sekolah Menengan Atas tahun 2010
0 Response to "Seni Pertunjukan Di Indonesia"
Post a Comment