Pemberdayaan Lembaga Pamong Berguru Indonesia
Secara umum, pemberdayaan artikan sebagai perjuangan untuk meningkatkan kreativitas dan penemuan suatu masyarakat atau lembaga, dikarenakan lembaga tersebut dalam keadaan yang kurang berdaya, kurang memperlihatkan bantuan terhadap anggotanya maupun terhadap masyarakat yang berada disekitarnya. Demikian juga halnya, dengan eksistensi lembaga Pamong Belajar Indonesia dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sebagai sebuah organisasi yang masih gres atau masih bayi bila dianalogikan dengan umur manusia.
Di samping itu, dengan umur yang masih muda, FPBI dituntut untuk tetap eksis dan suvive sebagai sebuah organisasi yang haris berpartisipasi dan berkontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan nonformal di wilayah kerjanya masing-masing. Sementara itu, kompensasi dan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakannya, FPBI sebagai sebuah organisasi, kurang mendapat prioritas dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, terutama dalam hal biaya atau dana operasional kelembagaannya.
Sebagai salah satu alternatif pemecahan dari permasalahan tersebut, maka FPBI tingkat sentra maupun tempat harus berupaya untuk mendirikan lembaganya, biar tetap eksis dalam bantuan pada pelaksanaan visi dan misinya. Pemandirian tersebut, sanggup dicapai melalui proses pemberdayaan lembaga pamong berguru Indonesia yang sanggup memperlihatkan laba bagi FPBI sebagai lembaga penyelenggara, sekaligus sanggup memperlihatkan laba berupa bahan dan training bagi kelompok berguru yang menjadi target pemberdayaan dan lembaga kawan FPBI untuk mencapai laba secara bersama-sama. Pola pemberdayaan FPBI tersebut sanggup dilihat pada bagain berikut ini :
-- Gambar --
Pencapaian tujuan dan ketercapaian hasil dari proses pemberdayaan Forum Pamong Belajar Indonesia, sanggup dilakukan dengan melakukan tahapan-tahapan aktivitas yang dijelaskan pada materi-materi selanjutnya. Namun, perlu ditekankan bahwa tahapan-tahapan aktivitas pemberdayaan FPBI ini sifatnya fleksiberl dan sanggup dikembangkan atau diadaptasi dengan karakteristik dan tujuan yang dicapai oleh FPBI tingkat daerah, dalam rangka memberdayakan dirinya sebagai sebuah organisasi pendukung penyelenggara jadwal pendidikan nonformal di Indonesia.
Di samping itu, dengan umur yang masih muda, FPBI dituntut untuk tetap eksis dan suvive sebagai sebuah organisasi yang haris berpartisipasi dan berkontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan nonformal di wilayah kerjanya masing-masing. Sementara itu, kompensasi dan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakannya, FPBI sebagai sebuah organisasi, kurang mendapat prioritas dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, terutama dalam hal biaya atau dana operasional kelembagaannya.
Sebagai salah satu alternatif pemecahan dari permasalahan tersebut, maka FPBI tingkat sentra maupun tempat harus berupaya untuk mendirikan lembaganya, biar tetap eksis dalam bantuan pada pelaksanaan visi dan misinya. Pemandirian tersebut, sanggup dicapai melalui proses pemberdayaan lembaga pamong berguru Indonesia yang sanggup memperlihatkan laba bagi FPBI sebagai lembaga penyelenggara, sekaligus sanggup memperlihatkan laba berupa bahan dan training bagi kelompok berguru yang menjadi target pemberdayaan dan lembaga kawan FPBI untuk mencapai laba secara bersama-sama. Pola pemberdayaan FPBI tersebut sanggup dilihat pada bagain berikut ini :
-- Gambar --
Pencapaian tujuan dan ketercapaian hasil dari proses pemberdayaan Forum Pamong Belajar Indonesia, sanggup dilakukan dengan melakukan tahapan-tahapan aktivitas yang dijelaskan pada materi-materi selanjutnya. Namun, perlu ditekankan bahwa tahapan-tahapan aktivitas pemberdayaan FPBI ini sifatnya fleksiberl dan sanggup dikembangkan atau diadaptasi dengan karakteristik dan tujuan yang dicapai oleh FPBI tingkat daerah, dalam rangka memberdayakan dirinya sebagai sebuah organisasi pendukung penyelenggara jadwal pendidikan nonformal di Indonesia.
0 Response to "Pemberdayaan Lembaga Pamong Berguru Indonesia"
Post a Comment