Komunikasi Lisan Dan Non Verbal
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang memakai kata-kata, baik ekspresi maupun tulis. Komunikasi ini yang paling sering digunakan dalam kehidupan sosial sehari-hari, contohnya di rumah, di pasar, di arisan, di program kendurian, pesta, di sekolah, PKBM, dan daerah kerja. Melalui ucapan kita memberikan gosip berupa keinginan, pertanyaan, tanggapan atas pertanyaan, perasaan, atau segala cerita. Segala sesuatu yang kita ucapkan sanggup menjadi gosip bagi orang yang mendengarnya.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan lantaran spontan. Misalnya tamu di rumah kita, meski lapar, sanggup berbasa-basi menolak pada wakti kita tawari makan siang. Tetapi adik kecil yang masih bayi, pada waktu lapar pribadi menangis dan minta ASI.
Segala yang ditampilkan oleh badan saat kita melaksanakan komunikasi secara ekspresi merupakan isyarat atau informasi. Disadari atau tidak disadari, sebenarnya seluruh badan kita (ekspresi muka, tekanan dan kerasnya suara, posisi tubuh, gerakan tubuh, tangan dan bahkan kaki) memberikan gosip atau pesan kepada lawan bicara perihal apa yang kita rasakan atau inginkan. Bahkan adakalanya tanpa kita berbicarapun, orang lain sudah sanggup menangkap gosip yang kita maksud melalui bahasa badan dan ekspresi wajah yang kita tampilkan.
Meskipun lebih umum, terus menerus digunakan dan lebih jujur, namun komunikasi nonverbal lebih sulit ditafsir lantaran kabur. Misalnya jikalau ada orang tersenyum kepada anda, maka anda tidak sanggup dengan sempurna menangkap apa artinya : senang, kaget, bingung, atau bertanya-tanya. Kekaburan ini lantaran struktur komunikasi nonverbal tidak jelas. Untuk komunikasi nonverbal ibarat berjabat tangan mungkin masih gampang dimengerti.
Tetapi jiak jabat tangan itu disambung dengan raut wajah cemberut, gerak mata terkejut, gerak anggota tangan kaku dan seluruh badan tegang, anda akan sulit mengartikannya. Oleh alasannya yaitu itu, mempelajari komunikasi verbal. Hal ini disebabkan oleh perbendaharaan kata, tata kalimat, dan tata bahasanya sulit ditunjuk.
a. Bentuk Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal sanggup berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan atau perbuatan serta objek.
1. Bahasa tubuh
Bahasa badan sanggup berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik badan mengungkapkan aneka macam perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan perilaku orang.
2. Tanda
Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, contohnya bendera, rambu-rambu kemudian lintas darat, laut, dan udara, serta isyarat olah raga.
3. Tindakan/ Perbuatan
Tindakan atau perbuatan tidak khusus dimaksudkan menggnati kata-kata, tetapi sanggup mengantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, atau menekan gas kendaraan beroda empat kuat-kuat. Semua itu mengandung makna sendiri.
4. Objek
Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi sanggup memberikan arti tertentu, contohnya pakaian, komplemen dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
b. Fungsi komunikasi nonverbal
Selain sanggup memberikan arti, komunikasi nonverbal sanggup berfungsi :
1. melengkapi komunikasi verbal, contohnya teman kita datang, kemudian kita berkata "selamat datang!" sambil senyum kemudian menepuk punggungnya.
2. menekankan komunikasi verbal, misalnya, dalam negosiasi kita tidak baiklah terhadap seruan kahir rekan berunding kita dan berkata "saya tidak setuju" sambil menggebrak meja.
3. membesar-besarkan komunikasi verbal, contohnya setelah nonton ekspo kapal terbang, kita bercerita kapal terbang super besar dan supersonik kecepatan terbangnya, kita berkata "kapal terbang itu ukurannya buesaaaaar sekali, dan terbangnya cuepaaat sekali", sambil melebarkan kedua tangan kita kemudian menukikkan ke atas telapak tangan kita.
4. melawan komunikasi verbal, misalnya, sobat kita marah, kemudian kita berkata " kau murka ya ?", dan sobat kita menjawab "saya tidak marah!", tetapi wajah dan telinganya merah membara.
5. meniadakan komunikasi verbal, misalnya, kita dipaksa untuk memberi uang. Kita mengelurkan uang dari saku sambil berkata "ini uangnya!" sambil memasukan uang kembali ke dalam saku.
Dengan mengetahui hakikat bahasa verbal dan nonverbal, kita sanggup memakai kedua macam bahasa itu dalam komunikasi kita dengan orang lain secara lebih sadar, efisien, dan efektif.
Sumber: Buku Modul Etika Kerja Paket C setara Sekolah Menengan Atas Kelas X 2009
Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang memakai kata-kata, baik ekspresi maupun tulis. Komunikasi ini yang paling sering digunakan dalam kehidupan sosial sehari-hari, contohnya di rumah, di pasar, di arisan, di program kendurian, pesta, di sekolah, PKBM, dan daerah kerja. Melalui ucapan kita memberikan gosip berupa keinginan, pertanyaan, tanggapan atas pertanyaan, perasaan, atau segala cerita. Segala sesuatu yang kita ucapkan sanggup menjadi gosip bagi orang yang mendengarnya.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan lantaran spontan. Misalnya tamu di rumah kita, meski lapar, sanggup berbasa-basi menolak pada wakti kita tawari makan siang. Tetapi adik kecil yang masih bayi, pada waktu lapar pribadi menangis dan minta ASI.
Segala yang ditampilkan oleh badan saat kita melaksanakan komunikasi secara ekspresi merupakan isyarat atau informasi. Disadari atau tidak disadari, sebenarnya seluruh badan kita (ekspresi muka, tekanan dan kerasnya suara, posisi tubuh, gerakan tubuh, tangan dan bahkan kaki) memberikan gosip atau pesan kepada lawan bicara perihal apa yang kita rasakan atau inginkan. Bahkan adakalanya tanpa kita berbicarapun, orang lain sudah sanggup menangkap gosip yang kita maksud melalui bahasa badan dan ekspresi wajah yang kita tampilkan.
Meskipun lebih umum, terus menerus digunakan dan lebih jujur, namun komunikasi nonverbal lebih sulit ditafsir lantaran kabur. Misalnya jikalau ada orang tersenyum kepada anda, maka anda tidak sanggup dengan sempurna menangkap apa artinya : senang, kaget, bingung, atau bertanya-tanya. Kekaburan ini lantaran struktur komunikasi nonverbal tidak jelas. Untuk komunikasi nonverbal ibarat berjabat tangan mungkin masih gampang dimengerti.
Tetapi jiak jabat tangan itu disambung dengan raut wajah cemberut, gerak mata terkejut, gerak anggota tangan kaku dan seluruh badan tegang, anda akan sulit mengartikannya. Oleh alasannya yaitu itu, mempelajari komunikasi verbal. Hal ini disebabkan oleh perbendaharaan kata, tata kalimat, dan tata bahasanya sulit ditunjuk.
a. Bentuk Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal sanggup berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan atau perbuatan serta objek.
1. Bahasa tubuh
Bahasa badan sanggup berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik badan mengungkapkan aneka macam perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan perilaku orang.
2. Tanda
Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, contohnya bendera, rambu-rambu kemudian lintas darat, laut, dan udara, serta isyarat olah raga.
3. Tindakan/ Perbuatan
Tindakan atau perbuatan tidak khusus dimaksudkan menggnati kata-kata, tetapi sanggup mengantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, atau menekan gas kendaraan beroda empat kuat-kuat. Semua itu mengandung makna sendiri.
4. Objek
Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi sanggup memberikan arti tertentu, contohnya pakaian, komplemen dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
b. Fungsi komunikasi nonverbal
Selain sanggup memberikan arti, komunikasi nonverbal sanggup berfungsi :
1. melengkapi komunikasi verbal, contohnya teman kita datang, kemudian kita berkata "selamat datang!" sambil senyum kemudian menepuk punggungnya.
2. menekankan komunikasi verbal, misalnya, dalam negosiasi kita tidak baiklah terhadap seruan kahir rekan berunding kita dan berkata "saya tidak setuju" sambil menggebrak meja.
3. membesar-besarkan komunikasi verbal, contohnya setelah nonton ekspo kapal terbang, kita bercerita kapal terbang super besar dan supersonik kecepatan terbangnya, kita berkata "kapal terbang itu ukurannya buesaaaaar sekali, dan terbangnya cuepaaat sekali", sambil melebarkan kedua tangan kita kemudian menukikkan ke atas telapak tangan kita.
4. melawan komunikasi verbal, misalnya, sobat kita marah, kemudian kita berkata " kau murka ya ?", dan sobat kita menjawab "saya tidak marah!", tetapi wajah dan telinganya merah membara.
5. meniadakan komunikasi verbal, misalnya, kita dipaksa untuk memberi uang. Kita mengelurkan uang dari saku sambil berkata "ini uangnya!" sambil memasukan uang kembali ke dalam saku.
Dengan mengetahui hakikat bahasa verbal dan nonverbal, kita sanggup memakai kedua macam bahasa itu dalam komunikasi kita dengan orang lain secara lebih sadar, efisien, dan efektif.
Sumber: Buku Modul Etika Kerja Paket C setara Sekolah Menengan Atas Kelas X 2009
0 Response to "Komunikasi Lisan Dan Non Verbal"
Post a Comment