Cara Membina Korelasi Dengan Sobat Sekerja

 Faktor kebersamaan merupakan landasan utama dan pertama di dalam lingkup pergaulan kantor CARA MEMBINA HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEKERJA
Warga Belajar dan sisw--sekalian, Faktor kebersamaan merupakan landasan utama dan pertama di dalam lingkup pergaulan kantor. Teman sekerja yaitu segala-galanya. Pekerjaan akan berhasil dengan baik apabila sudah terbangun sistem kerjasama yang kondusif. Sebelum membangung karir, karyawan yang ingin sukses harus terlebih dahulu membangun keharmonisan dengan sobat sekerja.


Tiada karir, tidada sukses, tiada suka dan senang tanpa kehadiran seorang teman. Semakin banyak membangun komunikasi dengan banyak teman, semakin banyak kemungkinan kita untuk berhasil. Sebab, sebagian besar kalau tidak bisa dikatakan seluruh orang akan berhasil lantaran derma dan dorongan teman. Bukan murni hasil keringatnya sendiri.

Berikut ini sejumlah cara dan kiat sederhana semoga kita dihormati rekan sekerja :

1. Kembangkan kebiasaan saling membantu
Kebiasaan saling membantu kalau ada kesempatan ini merupakan potongan dari sopan santun yang baik. Suasana kantor lebih nyaman kalau terasa aroma kekeluargaan, dan tidak sekedar kumpul hanya lantaran kepentingan yang sama. Tapi berkumpul, bekerjasama, berinteraksi dengan latar belakang pemahaman yang sama bahwa insan dilahirkan untuk saling membantu.

2. Jangan anggap Teman sebagai pesaing, tetapi Mitra kerja
Seharusnya dalam satu kantor atau perusahaan tidak ada istilah persaingan. Faham ini harus kita hafal di luar kepala, kalau perlu ditempelkan di dinding sebagai pengingat. Teman sekerja yaitu sobat sekerja, bukan tentangan yang harus ditakuti, dibenci, diirikan atau dicemaskan. Kita butuh mereka dan mereka butuh kita. Antara kita dan mereka saling membutuhkan, sehingga sudah sepantasnya kita saling membantu.

Kemitraan akan menunjukkan efek faktual bagi semua pihak, sedangkan persaingan hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain. Dalam kemitraan slogannya yaitu simbiosis mutualisme, atau kerjasama saling menguntungkan. Sedangkan dalam persaingan slogaanya yaitu simbiosis parasitisme.

Kantor atau perusahaan akan lebih bertahan usang apabila dibangun dengan semangat kemitraan, bukan persaingan. Sayangnya, kalau sudah berbicara kepentingan maka persaingan lebih mayoritas dari pada kemitraan. Gara-gara jabatan yang setengah basah, seorang sobat hingga hati membantai sobat akrabnya sendiri. Kepentingan menciptakan sopan santun kehilangan arti, lantaran kepentingan sendiri memang tidak punya etika.

3. Kembangkan Kebiasaan Saling Mengingatkan
Disamping menanamkan kebiasaan untuk saling membantu, yang tak kalah pentingnya yaitu membuatkan kebiasaan saling mengingatkan. Namanya juga insan niscaya tidak selamanya berjalan dalam garis yang lurus. Suatu ketika akan merasa bosan di jalur yang sama sehingga ingin mencoba untuk mencicipi jalur yang lain yang bersama-sama sangat berliku dan menyesatkan.

Tugas kitalah untuk mengingatkan kepada orang lain yang hendak melaksanakan kesalahan. Jangan membiarkan kesalahan itu terjadi, lantaran sebagai sobat kita niscaya akan tekena efek buruknya. Tidak logis kalau suatu kesalahan dibiarkan berlarut-larut, dengna alasan apapun. Apalagi kalau yang melaksanakan kesalahan itu sobat kita sendiri.

4. Usahakan tidak terjadi konflik
Dalam batas-batas tetentu konflik perlu. Oleh lantaran itu, berkembanglah apa yang dinamakan administrasi konflik. Artinya konflik yang sengaja diciptakan untuk menumbuhkan perilaku bersaing secara sehat ketika perusahaan kehilangan semangat juang. Namun ini pun tak sembarangan konflik, lantaran salah dalam mengelola konflik akhirnya akan buruk.

Lebih baik lagi kalau kita tidak melibatkan diri dalam konflik. Selagi masih ada kesempatan, lebih baik menghindari konflik. Untuk mengelak dari konflik langkah terbaik yaitu memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri.

Dari pada membangun konflik yang jelas-jelas merusak persahabatan, lebih baik kita membangun kebersamaan. Kebersamaan itu Indah, dan sejahtera bersama itu nikmat. Kenapa kita harus berkonflik, kalau kita bisa membangun kebersamaan?

5. Membangun kebiasaan Diskusi Sehat
Tidak ada duduk kasus yang tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah. Tidak perlu terjebak dalam konflik yang berkepanjangan yang hanya akan menghabiskan waktu. Lebih baik, kita mengoptimalkan waktu untuk membuatkan daya penemuan dan kreativitas. Teman dan saudara gunanya yaitu untuk diajak bertukar pikiran bukan malam sebaliknya.

Biasakanlah bermusyawarah untuk memecahkan setiap persoalan. Sebab pendapat dua orang itu biasanya lebih baik dari satu orang. Jangan gampang mengambil kesimpulan tanpa mengetahui duduk kasus yang sebenarnya. Dan untuk mengetahui duduk perkaranya yaitu dengan mengajak berdiskusi pihak-pihak yang bermasalah.

Diskusi berbagai manfaatnya. Kita bisa mengambil keputusan bersama-sama. Biasanya keputusan yang dihasilkan dari diskusi yang sehat akan lebih baik dari keputusan yang sifatnya personal. Bila kita mengalami kebuntuan, jangan diputuskan sendiri. Mintalah saran atau pendapat dari sobat kerja dengan mengajak mereka berdiskusi.

6. Jangan Menjatuhkan Teman di Hadapan Atasan 
Menjatuhkan sobat di hadapan atasan bukan diam-diam lagi. Ini dianggap cara paling cepat untuk mendapat jabatan. Etika, bukan faktor yang diperhitungkan.

Jangan hingga kita melaksanakan perbuatan yan tercela itu. Adapun alasannya. Masih banyak cara lain yang beretika untuk mengejar apa yang hendak kita raih. Jangan hanya lantaran jabatan, sobat menjadi korban. Seorang sobat kerja yang baik, nilainya jauh lebih tinggi dari jabatan yang paling tinggi sekalipun.


Demikian Artikel goresan pena ihwal cara membina kekerabatan dengan sobat sekerja ini, semoga bermanfaat..terimakasih..

* * * 

0 Response to "Cara Membina Korelasi Dengan Sobat Sekerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel