Fungsi Agama/Religi, Iktikad Dan Sikap Keagamaan Dalam Kehidupan

Visiuniversal---Warga berguru dan Siswa sekalian, dalam pembahasan kali ini kegiatan berguru kita akan menguraikan perihal bagaimana fungsi Agama atau religi, kepercayaan dan sikap keagamaan. Diharapkan dengan pembahasan ini warga berguru dan siswa sanggup memahami mengapa agama  bagi individu sanggup menjado pembimbing hidup, mengatasi dalam kesukaran, dan memperlihatkan ketenangan batin ?, juga mengapa agama atau religi sanggup menjadi pengikat integrasi masyarakat?, Kalian juga sanggup memperlihatkan teladan sikap ritual keagamaan yang mencerminkan kekerabatan insan dengan Sang Maha Pencipta dan kekerabatan insan dengan sesama insan !

A. Fungsi Agama/ Religi dalam Kehidupan 

Menurut Clifford Geertz, agama ialah sistem simbol yang berfungsi untuk menanamkan semangat dan motivasi yang kuat, mendalam, dan bertahan usang pada insan dengan membuat konsepsi-konsepsi yang bersifat umum perihal eksistensi, dan membungkus konsepsi-konsepsi itu sedemikian rupa dalam suasana faktualitas sehingga suasana dan motivasi itu kelihatan sangat realistis.

Pertama, fungsi agama ialah pertama-tama memberi keterangan. Agama menjawab pertanyaan-pertanyaan eksistensial, ibarat bagaimana asal mula dunia, bagaimana kekerabatan atnara insan dengan spesiesi lain serta kekuatan alam lainnya, mengapa insan mati, dan mengapa perjuangan insan bisa sukses atau gagal.

Kedua, Agama memberi pengesahan. Agama mendapatkan adanya kekuatan-kekuatan di dalam alam semesta yang mengendalikan dan menopang tata susila dan tata sosial masyarakat. Leluhur, roh, atau dewa-dewa memberi pengakuan serta arti kepada perbuatan manusia. Dengan mengeramatkan peraturan-peraturan serta hubungan-hubungan yang diciptakan manusia, dengan memberinya suasana kemutlakan dan keabadian, agama menempatkan diri sebagai sesuatu yang tak sanggup ditentang.

Ketiga, agama menambah kemampuan insan untuk menghadapi kelemahan kehidupannya - kematian, penyakit, kelaparan, banjir, dan kegagalan. Dengan memberi derma psikologis waktu terjadi tragedi, kecemasan, dan krisis, agama memberi kepastian dan arti bagi insan di dunia yang "dilihat secara naturalistis nampaknya penuh dengan hal-hal yang tidak sanggup diramalkan, berubah-ubah, insiden yang tragis". Agama juga menambah intensitas pengalaman bersama, intensitas pergaulan sosial.

B. Fungsi Agama/Religi bagi Individu

Agama memperlihatkan pegangan hidup bagi manusia, penganut agama akan dibimbing sesuai dengan ajaran-ajarannya, sehingga orang yang memegang teguh agamanya akan merasa berada dalam lindungan Tuhan YME, di dalam dirinya akan mendjapatkan ketenangan, sikap tidak akan merugikan orang lain, masyarakat, bahkan negara, alasannya ialah yakin bahwa sikap dan perbuatannya ada yang mengawasi, maka perbuatan jelek merupakan perbuatan yang tidak boleh oleh agama. Karena itu, agama memperlihatkan aba-aba terhadap sikap insan sebagai penganutnya melalui perintah-perintah yang harus dijalankan, berupa tindakan dan sikap seseorang dan hubungannya dengan orang lain, ataupun perintah dalam melaksanakan peribadatan, sehingga seseorang atau masyarakat menerima bimbingan agama dalam kehidupannya.

Manusia kadang-kadang tidak selalu sanggup mengatasi dan menuntaskan setiap permasalahan yang tiba kepada dirinya, adakalanya mengalah kepada keadaan yang demikian. Hal itu merupakan sifat insan yang mempunyai kelemahan-kelemahan dan keterbatasan, sehingga harus disadari bahwa ada yang lebih kuasa dan sebagai rujukan impian untuk keluar dari problem yang dihadapinya dengan jalan berdoa.

Di samping itu, insan sebagai makhluk sosial tidak sanggup hidup sendiri dan memerlukan insan lain dalam kehidupannya, maka untuk mengatasi problem yang dihadapinya melalui adanya saling mengisi kehidupan, contohnya saling tolong menolong, kerja bakti,atau gotong royong. Dengan demikian, bahwa dalam menghadapi problem kehidupan yang tidak sanggup diatasi sendiri, insan sanggup menyerahkan sepenuhnya kepada yang maha kuasa untuk diberi jalan keluar dari problem tanpa meninggalam problem tersebut, atau problem dalam kehidupan masyarakat sanggup dipecahkan tolong-menolong dengan insan lain, alasannya ialah insan sebagai makhluk sosial memerlukan insan lainnya.

Agama memperlihatkan ketenangan bagi insan dalam menjalankan kehidupan ini, ibarat dalam menghadapi permasalahan tanpa harus terjadinya kegelisahan yang sanggup merusak kesehatan jiwa. Karena melalui ketenangan dalam hidup dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa merupakan perjuangan untuk menghindari tekanan mental (stress), sebagai akhir banyaknya tuntutan kehidupan yang tidak sanggup dipenuhi. Karena itu, berserah diri sebagai kesadaran untuk sanggup mengekang dan mengendalikan setiap keinginan sesuai dengan kemampuan, yang sanggup diperoleh melalui agama.

Dari klarifikasi dan uraian di atas tentang Fungsi Agama/Religi bagi Individu, dapat ditarik  suatu kesimpulan bahwa fungsi agama bagi individu ialah sebagai pembimbing hidup, mengatasi dalam kesukaran, dan memperlihatkan ketenangan batin.


C. Fungsi Agama/Religi bagi Masyarakat 

Agama memperlihatkan derma psikologis dan memperlihatkan rasa percaya diri kepada pemeluknya dalam menghadapi segala macam kehidupan yang serba tidak menentu. Kegiatan keagamaan dan organisasi agama mempunyai efek luas terhadap masyarakat, sehingga merupakan suatu kesepakatan terhadap sikap atau amaliah, agam a tidak hanya sekedar kepercayaan masyarakat saja.

Agama berfungsi untuk mengintegrasikan masyarakat, baik dalam sikap lahiriah maupun bersifat simbolik (lambang upacara keagamaan, dll). kegiatan keagamaan (ritual) bertujuan memelihara keseimbangan masyarakat. Ritual menimbulkan rasa kondusif secara individual maupun bagi masyarakat. Misalnya, cara orang berdoa atau doa tolong-menolong alasannya ialah menginginkan suatu keselamatan dan kesejahteraan.

Agama menyangkut aspek kehidupan manusia, terutama mengatur kekerabatan antar insan dan mengatur kekerabatan insan dengan Tuhannya. Manusia membutuhkan agama, alasannya ialah insan tidak sanggup menjawab semua tantangan yang terdapat di lingkungannya dan perlu adanya tuntunan rohani sebagai pegangan hidup.


Tantangan yang tidak bisa diatasi dan dijangkau oleh kemampuan manusia, berasal dari lingkungan seperti, terjadinya longsor, banjir, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kegagalan panen, dan lain-lain, sehingga untuk menghadapinya agama memperlihatkan derma berupa impian dan kekuatan mental untuk tegar dalam menghadapi cobaan dari Yang Maha Kuasa, semoga insan terus berusaha dan menambah keyakinan. Dengan demikian, kepada Yang Maha Kuasa insan menggantungkan harapannya, sehingga agama menjadi kebutuhan alasannya ialah adanya beberapa faktor, antara lain:
  1. Eksistensi insan ditandai oleh rasa ketidak pastian dalam menghadapi alam
  2. Kemampuan insan untuk mengendalikan alam sangat terbatas, sehingga timbul konflik internal antara keinginan dan ketidak-berdayaan
  3. Manusia sebagai makhluk sosial dengan segala alokasi kelangkaan kemudahan alasannya ialah adanya perbedaan sumber daya alam, nilai, dan norma hidup.
Dengan demikian, ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan sumberdaya sebagai kebutuhan hidup manusia, menimbulkan insan mencari jawabannya, sehingga insan mencari kekerabatan rohani dengan Yang Maha Kuasa, maka melalui agama sanggup diperoleh tanggapan tersebut. Oleh alasannya ialah itu agama mempunyai fungsi sebagai berikut :
  1. Agama menyajikan derma moral dan sarana emosional, pelipur lara di ketika insan menghadapi ketidakpastian dan frustasi
  2. Agama menyajikan sarana kekerabatan transendental melalui amal ibadat yang menimbulkan rasa tenang dan identitas gres yang menyegarkan.
  3. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi, dan mensucikan nilai dan norma masyarakat yang telah mapan, dengan membantu mengendalikan ketentraman, ketertiban, dan stabilitas masyarakat.
  4. Agama memperlihatkan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai dan norma yang telah mapan.
  5. Agama memperlihatkan rasa indentitas diri dengan cara memeluk agama yang diyakininya.
  6. Agama memperlihatkan status gres dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan individu melalui banyak sekali upacara keagamaan.
Jadi Agama selain mengatur kekerabatan antar manusia, juga mengatur kekerabatan dengan Yang Maha Kuasa melalui ketaatan melaksanakan perintah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Hubungan insan dengan Yang Maha Kuasa merupakan hal yang disadari dan disengaja.



D. Perilaku Ritual Keagamaan

Perilaku ritual keagamaan ialah sikap yang ditampilkan oleh orang yang memeluk suatu agama dan atau kepercayaan. Perilaku itu didasarkan pada beberapa latar belakang sebagai berikut:
  1. Manusia mulai sadar adanya konsep ruh/jiwa
  2. Manusia mengakui adanya banyak sekali tanda-tanda yang tak sanggup dijelaskan dengan akal
  3. Keinginan insan untuk menghadapi banyak sekali krisis yang senantiasa dialami insan dalam daur hidupnya
  4. Kejadian-kejadian luar biasa yang dialami insan di alam sekelilingnya.
  5. Adanya getaran (emosi) berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa insan sebagai warga dari masyarakatnya
  6. Manusia mendapatkan firman dari Tuhan
Perilaku ritual keagamaan diwujudkan dalam dua bentuk, yaitu :
Pertama, kekerabatan insan dengan Sang Maha Pencipta, ibarat menjalankan segala pemerintah Tuhan dan menjauh segala larangannya, dan 
Kedua, kekerabatan insan dengan insan lainnya, ibarat berbuat baik sesama manusia, saling tolong menolong, saling hormat menghormati, dan lain-lain.

Demikian perihal fungsi Agama/religi, kepercaayaan dan sikap keagamaan dalam kehidupan ini, semoga bermanfaat sebagai materi berguru dan menambah pengetahuan kita perihal Agama/religi, kepercayaan. Semoga bermanfaat.


Baca selengkapnya di sini !!

0 Response to "Fungsi Agama/Religi, Iktikad Dan Sikap Keagamaan Dalam Kehidupan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel