Cara Gampang Berguru Perjuangan Berdikari (Kum) Keterampilan Menanam Jamur Tiram
Visiuniversal--Warga Belajar, Peserta KUM (Kegiatan Usaha Mandiri) dan siswa sekalian, Salah satu aktivitas perjuangan yang menjanjikan dan mempunyai peluang yang masih anggun yakni Usaha budidaya Jamur Tiram. Selain prospeknya anggun juga caranya pun sangat mudah. Jamur tiram sanggup tumbuh dan berkembang di media yang sederhana terbuat dari serbuk gergaji dikemas dalam kantong plastik. Bahan-bahan ini gampang kita dapatkan, Untuk KUM di daerah kita sanggup bekerja sama dengan bank sampah dan penggergajian kayu. Pertumbuhan jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Oleh lantaran itu, kita perlu mempelajari dan mengetahui terlebih dahulu wacana kondisi yang cocok untuk pertumbuhan Jamur tiram, sebelum kita melaksanakan budidaya jamur tiram.
Bimbingan Diklat Budidaya Jamur Tiram |
Secara teoritis, dalam banyak literatur cara becocok dan budi daya tanam Jamur tiram, sudah kita ketahui bahwa dalam kehidupan alami jamur ini tumbuh di hutan dan biasanya tumbuh di bawah pohon berdaun lebar atau di bawah tumbuhan berkayu. Pleurotus jamur tidak memerlukan banyak sinar matahari. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa miselium disimpan dalam ruang yang lebih redup, akan lebih banyak jumlah di bandingkan di daerah jelas sinar matahari penuh. Miselium yakni jaringan yang meliputi koleksi hifa jamur. Miselium sanggup tumbuh di dinding sel kayu dengan menembus dinding sel kayu.
Proses penetrasi kayu dinding sel enzim dibantu oleh selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang miselium. Enzim mencerna senyawa secara bersamaan memakai kayu sebagai sumber (substansi) makanan.
Temperature Suhu
Serat miselium jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 ° C, yang berarti bahwa kisaran suhu normal untuk pertumbuhan. Walaupun demikian, dengan suhu di bawah 23 ° C, miselium jamur tiram putih masih bisa tumbuh meskipun lambat. Sedangkan memerlukan lebih banyak waktu untuk pertumbuhan tubuhnya yang membentuk menyerupai kerang, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 ° C selama 2 samapai 3 hari.
Ketika nilai suhu rendah tidak diperoleh, maka ada dua kemungkinan terjadi, yaitu pertumbuhan jamur tumbuh buah tidak akan membentuk, yang berarti perawatan tidak berhasil, atau bahkan kalau terbentuk, waktu yang dibutuhkan akan lama. tetapi bagaimanapun tahap kedua jamur tiram putih masih sanggup tumbuh pada kisaran suhu 12-37,8 ° C.
Kelembapan
Kandungan air sangat kuat pada pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur. Terlalu sedikit air akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan berhenti sama sekali.
Namun, kalau terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kurangi kadar air di pabrik akan diperoleh baik ketika menyiram. Jamur tumbuh dengan baik di kondisi lembab, tetapi tidak ingin genangan air. Oyster miselium jamur tumbuh optimal pada kurangi yang mempunyai kadar air sekitar 60%. Adapun merangsang pertumbuhan tunas dan badan buah, membutuhkan kelembaban sekitar 70-85%.
Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh secara optimal dalam gelap. Sebaliknya, badan buah jamur tidak sanggup tumbuh dalam gelap. Cahaya diharapkan untuk merangsang pertumbuhan badan buah. Jamur batang akan tumbuh lebih kecil dan kap tumbuh tidak normal kalau pertumbuhan ketika primordial tidak mendapat air.
Namun, sinar matahari melalui pribadi sanggup merusak dan mengakibatkan layu, serta ukuran yang relatif kecil dari tenda. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya untuk menyebar. Oleh lantaran itu, diharapkan pohon peneduh di erat gedung daerah jamur pemeliharaan.
Udara
Jamur tiram putih yakni tumbuhan saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar daerah tumbuh jamur sanggup mengganggu pertumbuhan badan buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh pada daerah yang kekurangan oksigen mempunyai badan buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada daerah yang kekurangan oksisgen akan gampang layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh lantaran itu, harus diberi ventilasi supaya pertukaran udara sanggup berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada daerah yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi mempunyai badan buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diharapkan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, menyerupai produksi asam organic.
Kondisi asam sanggup mengakibatkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan mengakibatkan ajal jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), sanggup mengakibatkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, mengakibatkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).
Cara Budidaya Jamur Tiram
Dalam teknik budidaya modren jamur Tiram, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibentuk dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.
Kebutuhan Nutrisi Jamur Tiram
Pertumbuhan yang optimal sanggup dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diharapkan untuk pembentukan protoplasma, juga diharapkan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan nitrogen. Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diharapkan untuk pembentukan dinding sel jamur.
Kehadiran Mikroorganisme lain
Media daerah tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain sanggup mengakibatkan persaingan dalam mendapat nutrisi, sehingga jamur yang diharapkan tidak sanggup tumbuh dengan optimal. Bahkan, sebagian dari competitor tersebut sanggup mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya. Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.
Menyiapkan baglog
Apa itu Baglog?..Baglog merupakan media tanam daerah meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog yakni serbuk gergaji, lantaran jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada perjuangan budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya menciptakan baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan perjuangan budidaya.
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini mempunyai kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih kondusif dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melaksanakan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
Sterilisasi Baglog
Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dallam autoclave atau pemanas/steamer dengan suhu 121 derajat C selama 15 menit. Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, sanggup memakai drum dengan kapasitas besar atau bisa menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau sanggup juga memakai oven. Memang, sterilisasi baglog memakai drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog kemudian didinginkan, yakni dengan mematikan alat sterilisasi dan membiarkan suhunya turun sedikit demi sedikit. Setelah proses pendinginan, gres kemudian dilakukan penanaman bibit jamur.
Pembibitan
Bibit yang sanggup digunakan yakni F3. Bibit ini sanggup dibentuk atau diperoleh dari petani jamur atau laboratorium pertanian (Dinas Pertanian) yang sudah bisa menciptakan bibit bibit jamur. Untuk menciptakan bibit sendiri, diharapkan alat dan materi yang steril lantaran proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa memakai laminar flow atau transfer box.
Cara dan Proses Penanaman Jamur Tiram
Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Lakukan pemilahan dengan teliti, penggalan yang besar dan tajam dibuang lantaran sanggup merusak plastic substrat media tanam Jamur tiram.
Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi dosis dalam jolang / ember plastic. Aduk hingga merata, jangan hingga ada gumpalan-gumpalan. Adapun materi yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log yakni sebagai berikut :
- Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg.
- Tepung jagung 0,6 kg.
- Dedak halus 21 kg.
- TSP 1 kg.
- Kapur 3 buah.
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
Campuran materi dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan supaya terbentuk log yang baik. Media yang anggun yakni kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic penggalan bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan supaya materi yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, kemudian diikat lisan plastic tersebut dengan karet tahan panas.
Tutup lisan log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, kemudian diikat lagi dengan karet.
Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
Lamanya pengukusan dihitung sehabis air di dalam drum mendidih.
Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau hingga cuek pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
Setelah media dingin, gres dilakukan penanaman bibit, caranya:
- Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup.
- Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%.
- Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%.
Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan erat tangan kiri. - Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan erat tangan kanan.
Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
Buka karet, kertas penutup, serta kapas epilog media.
Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media. - Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
Biarkan hingga seluruh media diisi miselium jamur. - Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada penggalan atas log tersebut dibuka.
Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot memakai sprayer.
Tubuh buah yang sudah cukup mekar sanggup dipanen.
Perawatan Budidaya Jamur Tiram
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan sanggup dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di daerah yang menunjang pertumbuhan miselium dan badan buah.
Bangunan untuk menyimpan log sanggup dibentuk permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibentuk dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibentuk rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan sanggup dibentuk dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga badan buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan badan buah yang lain.
Cara Pengendalian Hama Penyakit Pada Budidaya Jamur Tiram
Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu dilakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. Hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara daerah budidaya yang satu dan yang lain, serangan hama penyakit kemungkinan sanggup berbeda-beda.
Hama Penyakit Jamur Tiram
Ulat
Hama utama dari Jamur tiram yang kita tanam yakni Ulat. Ulat merupakan hama yang paling banyak dan sering ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan hama ini yaitu faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, serta lingkungan yang tidak bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh alasannya yakni itu, hama ulat sering dijumpai ketika demam isu hujan. Pencegahan menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini yakni dengan mengatur sirkulasi udara. Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog ketika pemanenan sanggup mengakibatkan hewan kecil menyerupai kepik. Kepik inilah yang menjadi penyebab munculnya hama ulat. Sementara jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi lantaran jamur tidak muncul keluar sehingga luput ketika pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini mengakibatkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melaksanakan pemanenan, pada baglog telah dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada pangkal atau batang dan jamur yang tidak terpanen.
Ulat bisa saja muncul lantaran rumah kumbung ataupun sekitar kumbung tidak berseih. Misalnya adanya sangkar ternak atau tumbuhan di sekitar rumah kumbung.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan hama ulat, lakukan pencucian rumah kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melaksanakan penyemprotan formalin.
Bagaimana Cara dan ketika Panen Jamur Tiram ?
Ciri dan Umur Panen : Jamur tiram Pleurotus yakni jamur yang rasanya yummy dan mempunyai aroma yang baik kalau dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan sehabis badan buah mencapai ukuran maksimal ketika 2-3 hari sehabis tumbuh bakal badan buah.
Cara Panen : Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang lantaran batang yang tersisa sanggup mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang higienis dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
Periode Panen : Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
Cara dan Strategi Pemasaran Jamur Tiram
Selain memasarkan jamur dalam keadaan segar yang di jajakan di rumah-rumah, di pasar tradisional maupun supermarket, kita sanggup mulai memperluas jangkauan pasar dengan membangun perjuangan restoran atau rumah makan serba jamur. Strategi ini dilakukan untuk memperluas pemasaran bisnis jamur serta mengenalkan nikmatnya aneka macam olahan jamur kepada seluruh lapisan masyarakat. Strategi pemasaran ini cukup efektif untuk mendapat konsumen, sehingga akan banyak restoran dan rumah makan serba jamur mulai kebanjiran konsumen dari banyak sekali kalangan masyarakat.
Selain memasarkan jamur dalam keadaan segar yang di jajakan di rumah-rumah, di pasar tradisional maupun supermarket, kita sanggup mulai memperluas jangkauan pasar dengan membangun perjuangan restoran atau rumah makan serba jamur. Strategi ini dilakukan untuk memperluas pemasaran bisnis jamur serta mengenalkan nikmatnya aneka macam olahan jamur kepada seluruh lapisan masyarakat. Strategi pemasaran ini cukup efektif untuk mendapat konsumen, sehingga akan banyak restoran dan rumah makan serba jamur mulai kebanjiran konsumen dari banyak sekali kalangan masyarakat.
Strategi Pemasaran Jamur Tiram |
Berikut ini terdapat 3 tips pemasaran jamur yang sanggup digunakan untuk meningkatkan konsumen:
- Ciptakan kepuasan pelanggan dengan mengatakan bermacam-macam penemuan produk masakan serba jamur. Ciptakanlah menu-menu nikmat yang semuanya diolah dari jamur, menyerupai sajian masakan sehat sate jamur, nugget jamur, burger jamur, keripik jamur, bakso jamur, yoghurt jamur, serta beberapa sajian kreatif lainnya yang bisa memuaskan para konsumen.
- Tawarkan pelayanan khusus yang bisa menarik minat konsumen. Selain mengatakan aneka macam olahan jamur, sanggup juga dengan membuka paket wisata agribisnis jamur sebagai daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
- Berikan layanan khusus delivery order bagi konsumen dalam kota. Untuk membangun loyalitas konsumen, maka diharapkan taktik jemput bola sebelum balasannya mendapat kepercayaan penuh dari para konsumen. Salah satunya dengan mengatakan layanan khusus delivery order bagi konsumen dalam kota. Strategi ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan loyalitas para konsumen, sehingga penjualan produk jamur pun ikut meningkat setiap harinya.
Referensi :
Elang Ilik Martwijaya. 2014. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri, PT.Penerbit IPB Press. Bogor.
Sri Sumrasih, 2014, Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta.
Muad Asegab. 2013. Bisnis Pembibitan Jamur Tiram, Jamur Merang dan Jamur Kuping. Agromedia. Jakarta.
Tatang Nugraha. 2014. Kiat Sukses Budidaya Jamur Tiram. Penerbit Yatma Widya. Bandung.
Elang Ilik Martwijaya. 2014. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri, PT.Penerbit IPB Press. Bogor.
Sri Sumrasih, 2014, Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta.
Muad Asegab. 2013. Bisnis Pembibitan Jamur Tiram, Jamur Merang dan Jamur Kuping. Agromedia. Jakarta.
Tatang Nugraha. 2014. Kiat Sukses Budidaya Jamur Tiram. Penerbit Yatma Widya. Bandung.
Gambar:
Koleksi Pribadi, Lokasi PKBM Melati Banjarmasin Kalimantan Selatan.
0 Response to "Cara Gampang Berguru Perjuangan Berdikari (Kum) Keterampilan Menanam Jamur Tiram"
Post a Comment